Diancam Sanksi AS, Ukraina Berhenti Gempur Demonstran

Massa demonstran di Ukraina
Sumber :
  • REUTERS/Konstantin Grishin

VIVAnews - Pemerintah Ukraina dan massa anti pemerintah sepakat untuk gencatan senjata setelah kekerasan beberapa hari terakhir menewaskan 28 orang. Gencatan senjata dilakukan seiring ancaman sanksi dari AS dan Uni Eropa terkait rencana pemerintah membubarkan massa.

Diberitakan The Telegraph, Rabu 19 Februari 2014, gencatan senjata ini diumumkan oleh Presiden Viktor Yanukovych dan tokoh oposisi Arseniy Yatsenyuk. Dalam kesepakatan itu, pemerintah membatalkan rencana membubarkan massa di Alun-alun Maidan.

"Berita baiknya: rencana menyerbu dan membersihkan alun-alun dibatalkan. Akan ada gencatan senjata dan dimulainya proses stabilisasi situasi. Kami mendapatkan jaminan dari Yanukovych bahwa tidak akan ada serangan ke Maidan," kata Yatsenyuk.

Gencatan senjata dilakukan menjelang kedatangan menteri luar negeri Jerman, Polandia dan Prancis ke Ukraina. Dalam situs kepresidenan, Yanukovich mengatakan bahwa sekarang saatnya "memulai negosiasi untuk menghentikan pertumpahan darah dan mencapai perdamaian sosial."

Langkah pemerintah Ukraina ini diambil seiring banyaknya protes dari kepala negara Barat terkait kekerasan di Kiev. Presiden AS Barack Obama kemarin mendesak Ukraina menghentikan gempuran terhadap demonstran.

AS sendiri telah bersiap untuk bergabung dengan Uni Eropa dalam menjatuhkan sanksi terhadap Ukraina, jika kekerasan tidak juga usai. "Kami berharap pemerintah Ukraina menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan ketika berhadapan dengan demonstrasi damai. Akan ada konsekuensi jika kalian melampaui batas," kata Obama.

Uni Eropa sendiri sudah mengancam sanksi atas kekerasan di Ukraina. Sanksi UE biasanya berupa larangan pejabat negara berkunjung ke 28 negara anggota dan pembekuan aset mereka di bank Eropa.

Obama mengaku meski gencatan senjata berlangsung, namun AS masih terus lekat mengawasi Ukraina.

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto

"Pemerintah Ukraina bertanggung jawab untuk memastikan penanganan yang baik dalam menghadapi demonstran, agar rakyat Ukraina bebas berkumpul dan berbicara soal kepentingan mereka tanpa rasa takut dan tekanan," kata Obama sesaat setelah mendarat di Meksiko dalam sebuah kunjungan kenegaraan.

Foto: Istimewa

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024