Pemilu Presiden Mesir Berlangsung 26-27 Mei 2014

Seorang ibu memilih pada pemilu pertama Mesir November 2011
Sumber :
  • REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
VIVAnews
Ahli Ungkap 7 Tanda Sekarat hingga Sebabkan Kematian, Apa Saja?
- Komite Pemilihan Umum Mesir telah menetapkan putaran pertama Pemilu Presiden akan digelar pada 26-27 Mei 2014. Jadwal pemilu diumumkan selang beberapa hari setelah Panglima Militer merangkap Menteri Pertahanan Mesir, Abdul Fattah al-Sisi, mengundurkan diri demi menjadi calon presiden.

MK Pastikan Tak Ada Deadlock Putuskan Perkara Sengketa Pilpres

Menurut stasiun berita
Angger Dimas Ungkap Alasan Sang Ibunda Dimakamkan Dekat Makam Dante
CNN , Senin 31 Maret 2014, pencalonan al-Sisi sebagai salah satu calon presiden mulai diterima sejak Senin kemarin hingga 20 April 2014. Menurut prediksi koresponden BBC, al-Sisi diprediksi akan memenangkan pemilu Presiden, mengingat popularitasnya di Mesir kian naik.


Selain itu belum adanya figur lain yang dapat menandingi dia. Satu-satunya figur yang menyatakan maju sebagai calon Presiden, yakni politisi Naseris, Hamdeen Sabahi.


Sabahi sebelumnya juga pernah ikut dalam pemilu tahun 2012, namun hanya berada di posisi ketiga dalam perolehan suara.


Apabila al-Sisi tidak berhasil memenangkan lebih dari 50 persen suara dalam pemilu putaran pertama, maka putaran kedua akan diadakan pada 16-17 Juni 2014. Sementara bagi warga Mesir yang berada di luar negeri, akan menggunakan hak suaranya lebih awal yakni antara 15 dan 19 Mei 2014.


Apabila dia terpilih sebagai Presiden, maka al-Sisi kembali mengukuhkan rezim militer sebagai pemimpin di Mesir. Sebelumnya, rezim militer juga sempat memegang tahta kekuasaan saat kursi kepresidenan dipegang Hosni Mubarak. Dia berkuasa selama hampir tiga dekade.


Al-Sisi merupakan figur populer di Mesir karena mendukung militer untuk menggulingkan mantan Presiden Muhammed Mursi yang baru berkuasa selama satu tahun. 


Namun, majunya al-Sisi sebagai calon Presiden turut membuat resah para aktivis dari kelompok hak asasi manusia. Mereka menyatakan apabila al-Sisi berkuasa maka akan membahayakan media independen dan lawan-lawan politiknya.


Sejak Mursi digulingkan, lebih dari 1.000 orang terbunuh dan ribuan anggota Ikhawanul Muslimin telah ditahan. Rezim pemerintahan sementara pun juga menganggap IM sebagai salah satu kelompok teroris. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya