Australia Kembali Dorong Perahu Imigran ke Perairan RI

Ilustrasi kapal manusia perahu
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Angkatan Laut Australia pekan ini kembali mendorong perahu pencari suaka ke perairan RI. Informasi itu diperoleh dari TNI Angkatan Laut Senin malam, 5 Mei 2014.

Dilansir dari harian Sydney Morning Herald (SMH), Selasa 6 Mei 2014, terdapat 18 pencari suaka yang terdiri dari 16 warga India dan dua warga Nepal. Mereka mulai berlayar dari Sulawesi Selatan pada 26 April 2014.

Lalu, pada 1 Mei 2014 perahu mereka dicegat oleh Kapal Operasi Perbatasan dan Kedaulatan di dekat Batu Karang Ashmore, sebuah wilayah Australia yang berada di bagian barat laut Darwin.

Kepada anggota TNI AL, para pencari suaka ini mengatakan bahwa perahu kayu mereka ditinggalkan di tengah lautan dan diarahkan ke teritori Indonesia. Perahu itu kemudian kehabisan bahan bakar sehingga terdampar di wilayah terpencil di bagian timur Indonesia. Di sanalah TNI AL kemudian menemukan mereka.

Sebelum perahu pencari suaka itu didorong ke perairan Indonesia, AL Australia sempat menambahkan tiga pencari suaka lainnya. Mereka terdiri dari dua orang warga Albania dan satu warga Indonesia.

Namun, juru bicara Menteri Imigrasi dan Perbatasan, Scott Morrison, bungkam saat dimintai komentar. Spekulasi awal menyebut, bahwa dua warga Albania tersebut kemungkinan mereka yang pernah dirawat secara medis di Pulau Christmas pada Februari.

Juru bicara Morrison mengatakan sebelumnya, bahwa dua orang itu telah dipindahkan ke pusat detensi migrasi di Pulau Nauru.

Menurut data SMH, ini menjadi kali ke-8 AL Australia mendorong perahu pencari suaka ke perairan RI. Kali pertama perahu pencari suaka digiring kembali ke perairan RI pada 19 Desember 2013.

Direstui Surya Paloh untuk Maju Pilkada DKI 2024, Anies Baswedan Bilang Begini

Pakai Sekoci

Sebelumnya pada awal Februari, sekitar 34 pengungsi asal Iran, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal juga dikembalikan ke perairan RI menggunakan sekoci penyelamat berwarna orange. Menurut keterangan para pencari suaka, dua di antara mereka sakit dan tidak ikut dimasukkan ke dalam sekoci itu.

Morrison membenarkan dua orang tersebut dibawa ke Pulau Christmas karena adanya keluhan di bagian jantung, sehingga membutuhkan perawatan medis darurat. Hingga saat ini, belum diketahui apakah sudah ada informasi bahwa keduanya sudah keluar dari RS.

Akibat isu ini, Perdana Menteri Tony Abbott terpaksa membatalkan kunjungannya ke forum internasional Open Partnership Government (OGP) yang berlangsung di Bali pada 6 dan 7 Mei 2014. Padahal, Abbott diundang secara langsung oleh Presiden SBY. (ren)

Kejar Target Pembangunan, Pekerja Proyek IKN Mudik Diantar Pakai Hercules
Verrell Bramasta

Verrell Bramasta Pamer Momen Liburan ke Jepang, Boyong Ibunda Usai Lebaran

Tidak hanya itu, selama liburan Verrell Bramasta menunjukan sikap mandiri yang tidak ingin mengandalkan bantuan orang lain. Seperti, yang tertangkap kamera baru-baru ini.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024