RI-Yordania Miliki Hubungan Unik dan Khusus

Raja Yordania Abdullah II
Sumber :
  • REUTERS/Henry Romero
VIVAnews
Kemnaker Berkomitmen Terus Tingkatkan Kinerja Layanan Publik Balai Besar K3 Jakarta
- Duta Besar Yordania untuk RI, Walid Al Hadid mengatakan, antara Indonesia dan Yordania memiliki hubungan yang unik dan khusus. Hal itu tercermin tidak saja di bidang diplomatik, namun juga di bidang perdagangan.

Suzuki Siap Jual Motor Listrik Murah dengan Desain Retro, Intip Bocorannya

Demikian ungkap Walid yang ditemui media di Ballroom Hotel Shangri-La saat perayaan hari nasional ke-86 Yordania pada Kamis malam, 22 Mei 2014.
Positif Narkoba, Istri Bintang Emon: Gak Nyangka Dijebak Suami Sendiri

Keistimewaan hubungan di antara kedua negara bahkan terlihat jelas ketika Raja Abdullah II datang berkunjung ke Indonesia Februari kemarin.

"Kunjungan Raja Abdullah II baru-baru ini merupakan suatu pencapaian dalam hubungan kedua negara. Saat itu, Raja bertemu dengan Presiden SBY dan menyampaikan pidato yang penting soal dialog dan toleransi dalam negara Muslim yang moderat," ungkap Walid.


Keistimewaan lainnya yang disebut Walid, nilai-nilai di antara kedua negara sudah saling terhubung. Kedua warga negara pun diakui Walid, hubungannya sangat dekat.


"Kami mencatat lebih dari 60 ribu WNI berkunjung ke Yordania pada tahun 2013," imbuh dia.


Salah satu nilai yang diapresiasi tinggi oleh Walid yakni Bhinneka Tunggal Ika. Menurut Dubes yang baru bertugas selama delapan bulan itu, semua negara seharusnya mengadopsi prinsip bersatu dalam perbedaan seperti yang dianut oleh Indonesia.


"Banyak pelajar di Yordania, kini merujuk ke Indonesia sebagai negara muslim yang moderat," tutur dia.


Dalam kesempatan itu Walid turut menyampaikan apresiasinya terhadap pemilihan umum legislatif yang baru saja berlangsung di RI.


"Saya berharap yang terbaik bagi rakyat Indonesia di bidang demokrasi dan kesejahteraan," kata dia.


Sayang, dia enggan menyinggung mengenai salah satu calon presiden RI dalam pemilihan presiden 2014 yang diketahui menjadi sahabat baik Raja Abdullah, Prabowo Subianto. Dia mengaku ini bukan momen yang tepat.


Saking dekatnya hubungan di antara Raja dan Prabowo, saat mengunjungi RI Februari lalu, Abdullah II menyempatkan diri bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra itu. Keduanya diketahui bersahabat erat, khususnya setelah kisruh 1998 pecah.


Saat itu, Abdullah yang masih menjadi pangeran menawari Prabowo yang diduga terlibat beberapa kasus penculikan untuk tinggal sementara di negaranya.


Namun, Wakil Sekjen Partai Gerindra, Sudaryono saat mengatakan itu hanya pertemuan semiinformal.  "Tidak ada agenda pembicaraan khusus," ungkap Sudaryono.

 

Berhembus kabar lainnya di tahun 1998 silam Prabowo telah ditawari status kewarganegaraan Yordania oleh Raja Hussein. Menurut koran Al-Ra'i, Prabowo memperoleh anugerah tersebut dari Raja Hussein melalui dekrit. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya