Abdel Fattah Al-Sisi Menang Telak di Pilpres Mesir

Abdel Fattah Al-Sisi.
Sumber :
  • www.chanelstv.com

VIVAnews - Mantan panglima militer dan Menteri Pertahanan Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi, menang telak dalam pemilihan presiden (Pilpres) yang digelar Mesir. Al-Sisi berhasil mendulang 21 juta kertas suara atau sekitar 96,2 persen suara pemilih.

Stasiun berita Al Jazeera, Kamis 29 Mei 2014, melansir jumlah suara yang masuk berasal dari 312 TPS dari 352 TPS yang ada. Sementara satu-satunya saingan Al-Sisi yang merupakan politisi sayap kiri, Hamdeen Sabahi, hanya memperoleh 3,8 persen suara.

Kantor berita Reuters melansir sebanyak 3,7 persen suara dinyatakan tidak sah. Namun, kendati diprediksi sebagai pemenang, jumlah rakyat Mesir yang menggunakan hak suaranya menurun drastis, yakni 44,4 persen dari total 54 juta pemilih yang terdaftar.

Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick

Menurut sumber di pemerintahan, kurang dari 40 juta rakyat Mesir atau 80 persen dari daerah pemilih yang tidak muncul di TPS. Angka itu jauh berbeda ketika mantan Presiden Mohammed Mursi memenangkan Pemilu 2012. Padahal pemerintah telah memperpanjang satu hari pemilihan umum dan menyatakan pemilu sebagai hari libur nasional.

Meskipun Al-Sisi bakal menduduki kursi presiden Mesir selanjutnya,  banyak rakyat yang masih meragukan kemampuannya untuk memulihkan situasi di sana.

Al-Sisi dinilai harus bekerja keras untuk mengatasi berbagai tantangan di Mesir mulai dari pertumbuhan ekonomi yang sehat, menghapus tingkat kemiskinan dan pengangguran, serta tingginya nilai subsidi energi di negara Semenanjung Arab yang paling padat penduduknya.

Menurut manajer kampanye Sabahi, Horsham Moans, banyak pihak yang justru mempertanyakan legitimasi suara yang diberikan selama pemilu kemarin. Menurut Moans, banyak ditemukan pelanggaran.

"Hingga kemarin, jumlah rakyat yang menggunakan hak suaranya sangat jauh dari yang diumumkan hari ini. Apakah bisa tiba-tiba jumlahnya bisa bertambah menjadi 46 persen dalam waktu seketika?" tanya Moans.

Bahkan dalam harian yang dikelola oleh pemerintah, Al-Ah Ram, menyerukan agar digelar sebuah penyelidikan untuk mengetahui apa yang terjadi selama tiga hari pemilu tersebut.

"Sikap dan gaya sebagian besar pejabat yang korupsi berkontribusi terhadap opini bahwa saat pemilu digelar tidak sesuai dengan persyaratan proses demokrasi yang benar atau melalui proses kompetisi yang adil," tulis editorial di koran itu.

Al-Sisi juga dianggap oleh sebagian warga Mesir tidak memiliki visi yang jelas tentang bagaimana cara menghadapi berbagai tantangan di negara itu. Panglima militer yang menjadi otak kudeta di Mesir itu malah menyerukan kepada rakyat agar terus bekerja keras dan bersabar.

Dalam beberapa wawancara yang dilakukan terhadap Sisi, dia tidak memaparkan rencana yang jelas untuk memulihkan situasi ekonomi, penegakkan hukum untuk memberantas tindak korupsi, mengatasi tingginya tingkat pengangguran, dan melebarnya defisit anggaran akibat membengkaknya subsidi BBM.

Bahkan, diprediksi akibat subsidi tersebut, dapat menambah beban anggaran senilai US$19 miliar di tahun fiskal selanjutnya.

Sisi juga diprediksi akan menghadapi tantangan berat dalam menghancurkan pemberontakan kelompok militan Islam dan menghapus ancaman dari kelompok Ikhwanul Muslimin (IM). IM sebagai kelompok yang setia terhadap Mursi menolak pemilu kemarin. Bagi mereka, pemilu hanya merupakan perpanjangan dari proses kudeta.

Disambut Pendukungnya

Kendati bakal menemui banyak hambatan, kemenangan Al-Sisi disambut gegap gempita oleh banyak pendukungnya dengan berbagai cara. Kembang api dinyalakan di ibu kota Kairo sejak Rabu malam kemarin.

Sekitar 1.000 orang terlihat berkumpul di Lapangan Tahrir, yang menjadi simbol penggulingan mantan diktator Hosni Mubarak tahun 2011. Mereka berharap, meski Mesir dipimpin oleh individu yang berasal dari militer dan demokrasi bisa tetap berjalan bebas tanpa ada pengaruh dari pihak mana pun.

"Kami bergembira karena Sisi memperoleh begitu banyak suara. Hasil resminya akan diumumkan satu jam ke depan. Kami di sini untuk merayakan kemenangan itu," ujar seorang warga bernama Kawther Mohamed yang turut mengajak putrinya.

Kemenangan Al-Sisi pun turut disambut oleh komunitas pengusaha di Mesir. Menurut Ketua Federasi Industri Mesir, Mohamed El Sewedy, komunitas pengusaha di sana bahagia melihat hasil pemilu. "Teman-teman saya dan saya pribadi memiliki banyak harapan," kata Sewedy.

Sementara ketua organisasi pengambil kebijakan di Mesir, Signet dan Angus Blair, berharap dengan terpilihnya pemimpin baru dapat menciptakan kestabilan di dalam negeri.

"Semua orang hanya ingin kestabilan, sehingga Anda dapat memutuskan ingin berinvestasi di bidang apa. Ketika kestabilan sudah tercipta, maka menentukan risiko menjadi lebih mudah," ungkap Blair.
(ita)

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode
Ilustrasi beli obat bisa lewat layanan telefarmasi.

Istri Bintang Emon Positif Narkoba Gegara Obat Flu, Begini Penjelasan Ahli

Terkait kasus yang dialami oleh Alca Octaviani, ada 2 jenis obat yang telah ia konsumsi di antaranya adalah obat actifed yang mempunyai kandungan pseudoephedrine.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024