Mengintip Puasa Warga Muslim di Amerika

Muslim berdoa.
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Muslim di Amerika Serikat Serikat mulai berpuasa pada Sabtu lalu, 28 Juni 2014. Di Bulan Ramadan, umat Islam dari berbagai etnis dan negara di AS akan berkumpul di masjid-masjid untuk buka bersama, shalat tarawih atau mengumpulkan sedekah.

"Kami mencoba membuat mereka seperti ada di negara Muslim dan menjadi bagian dari komunitas Muslim. Kami menawarkan makanan berbuka. Ada lebih dari 600 orang, pria dan wanita, anak-anak dan keluarga mereka yang berbuka dan shalat bersama kami," kata Imam Abdullah Khouj, presiden Islamic Center di Washington D.C., seperti diberitakan Voice of America.

Aly, Muslim Amerika, seorang ahli fisika, mengatakan bulan Ramadan adalah waktunya menunjukkan bakti pada Allah dan meminta ampunan atas dosa-dosa. Setiap malam setiap Ramadan, dia membaca setidaknya satu juz al-Quran.

Viral! 4 Pria Terkapar Dipukuli di Depan Polres Jakpus Dipicu Pengeroyokan Anggota TNI

"Tarawih adalah bentuk ekspresi pengabdian dan permintaan ampunan. Setiap malam kami selesaikan membaca satu juz dari kitab suci al-Quran, sehingga pada akhir bulan kami telah mengkhatamkan 30 juz dari Quran," kata Aly.

Walau Muslim di Amerika datang dari banyak negara, namun tradisi mereka sama saat Ramadan. Keluarga Muslim berbelanja di toko daging Halal menjelang sore, mempersiapkan buka bersama keluarga dan sahabat, lalu tarawih berjamaah.

Shala Haroun, pendatang dari Kashmir, mengaku rindu keluarganya di kampung halaman jika memasuki bulan suci. "Ramadan di rumah lebih menyenangkan, keluarga besar berkumpul bersama, sementara di sini, hanya ada beberapa orang kerabat," kata Haroun.

Tidak ada keringanan pekerjaan bagi orang yang berpuasa di AS. Semakin berat ketika kawan-kawan sekantor tidak ada yang berpuasa. Namun ini tidak dialami oleh Mohamed Ibrahim. "Saya harus berpuasa karena itu kewajiban dalam agama, jadi tidak peduli apa yang orang lain lakukan," kata dia.

Saat Ramadan, lantunan ayat suci al-Quran terdengar indah di masjid-masjid AS. Salah satu pelantunnya adalah Abdulla Mahroum. Dia datang ke AS pada Ramadan 2003, dipanggil untuk berkeliling ke masjid-masjid membacakan penggalan Kalamullah. Karena tugasnya yang penting, dia akhirnya diberikan kewarganegaraan permanen di AS.

"Saat Ramadan, Muslim Amerika senang datang ke Islamic center yang menampilkan para pembaca Quran dan saya disambut baik, saya juga mulai mengajar membaca Quran bagi para pemuda Muslim negara ini," kata Mahroum yang saat ini bertugas di Islamic Center Dal Al-Hijra di Virginia.

Imam Hassan Qazwini, pemimpin Islamic Center of America di Dearborn, Michigan, mengatakan setiap malam 1.000 datang untuk ibadah tarawih di tempatnya. Untuk para pemuda Muslim kelahiran Amerika, ada program pengajian khusus.

"Ada program khusus untuk pemuda berbahasa-Inggris, karena mereka akan jadi duta besar Islam bagi non-Muslim," kata Qazwini. Pengajian ini juga disiarkan secara online.

Sejak awal 1990an, presiden Amerika setiap tahun mengucapkan salam Ramadan untuk 1,2 miliar Muslim di seluruh dunia. Imam Khouj meyakini tradisi rutin ini sedikit memberikan pemahaman soal Ramadan bagi seluruh rakyat Amerika.

"Presiden negara besar ini mengakui bahwa Muslim sedang berpuasa dan turut merasakannya, di saat yang sama hal ini membuat Muslim Amerika merasa mereka disambut di negara ini," kata Khouj. (ita)

VIVA Militer: Tiga jenderal Marinir purna bhakti

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Siapa saja ketiga jenderal itu?

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024