Berniat Beli Dua Hotel Mewah, Sultan Brunei Dikecam

Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews - Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah, berencana membeli dua hotel mewah di dua negara yakni Amerika Serikat dan Inggris. Tak tanggung-tanggung nilai pembelian dua hotel itu mencapai US$2,2 miliar atau Rp25 triliun. 
Bawa Timnas Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23, Shin Tae Yong Ciptakan Sejarah

Dilansir dari laman Dailymail, Sabtu 16 Agustus 2014, dua hotel yang hendak dibeli Bolkiah yaitu Plaza Hotel di New York dan Grosvenor House di London. Keduanya diketahui milik taipan asal India, Subrata Roy yang tengah terjerat tindak kriminal.
Komjen Fadil Pimpin Pengamanan Ajang World Water Forum di Bali, 5.791 Polisi Dikerahkan

Roy kini membutuhkan dana segar agar bisa terbebas dari vonis penjara dengan menyediakan uang jaminan sebesar US$1,6 miliar atau Rp18 triliun. Walaupun saat ini Subrata sudah ditahan. 
Pengakuan Pelaku Begal Siswa SMP di Depok Usai Ditangkap: Incar Anak Sekolah Bawa HP

Hingga saat ini proses negosiasi masih terus berlangsung. Namun, harian New York Post melaporkan, Sultan menjadi kandidat kuat sebagai pemilik selanjutnya kedua hotel mewah itu. 

Apabila proses negosiasi telah mencapai tahap final, maka Bolkiah akan mengundang dua investor lainnya yang sudah memiliki properti itu. Dia akan tetap menjadi pemilik utama, walaupun tidak bertanggung jawab setiap hari terhadap operasional hotel. 

Tamu Hotel Boikot

Rencana pembelian itu rupanya menuai kemarahan dari tamu hotel dan organisasi amal yang kerap menggunakan kedua hotel tersebut sebagai lokasi acara makan malam. Mereka masih kecewa dengan keputusan Bolkiah yang memberlakukan hukum Syariah Islam di Brunei. 

Dengan hukum itu, maka setiap warga yang berbuat tindak kejahatan seksual termasuk sodomi, zina, dan pemerkosaan dapat dirajam hingga mati. Hukum itu memang hanya berlaku bagi warga Brunei yang beragama Islam yang berjumlah dua pertiga dari 420 ribu penduduk Brunei. 

Kendati begitu, pemeluk agama lainnya seperti kaum Kristiani, Buddha dan kepercayaan nenek moyang tetap khawatir tetap dapat menjadi target hukum tersebut. 

"Kami jelas tidak akan menginap di sini jika Sultan jadi membeli hotel ini," ungkap seorang pengacara asal Kanada, Mark Timmis, yang telah terdaftar akan menginap di Plaza Hotel pada Jumat esok. 

Usir Bisnis Bolkiah

Sementara itu, Presiden Misi Masyarakat Kota New York, Elsie McCabe, mengancam tidak akan lagi menggelar acara amal di Plaza Hotel. 

"Kami tidak dapat mendukung untuk berbisnis dengan seseorang yang memiliki kepercayaan bahwa tindak kriminal yang dilakukan seseorang berdasarkan orientasi seksual mereka," ujar McCabe. 

Sementara itu, aktivis dari kelompok pendukung Hak Asasi Manusia, Ty Cobb meminta agar Bolkiah segera menjauh dari kota New York. 

"Keuntungan yang diperoleh dari warga Amerika dan mengalir dari hotel dia, harus dihentikan. Kami mengimbau seluruh warga New York untuk memberikan satu pesan sederhana dan langsung bagi Sultan: 'pindahkan bisnis Anda ke tempat lain!'," tegas Cobb. 

Sebelumnya, awal tahun ini, beberapa selebriti Hollywood telah memboikot hotel mewah milik Bolkiah lainnya, Beverly Hills Hotel akibat pemberlakuan Hukum Syariah. Beberapa nama pesohor Hollywood seperti Jay Leno, Ellen Degeneres, dan Mia Farrow termasuk beberapa selebriti yang menentang pemberlakuan hukum itu. 

Bahkan, puluhan tamu lainnya membatalkan kegiatan di hotel yang bersejarah itu.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya