Jepang Bertekad Pulangkan Warganya yang Diculik Korea Utara

Keiji Furuya
Sumber :
  • REUTERS/Yuya Shino

VIVAnews - Jepang bertekad memulangkan seluruh warganya yang diculik oleh Korea Utara. Hal ini diungkapkan oleh seorang menteri kabinet, Senin, 1 Agustus 2014. Ia juga memperingatkan Pyongyang agar menganggap serius janji mereka untuk melaporkan secara keseluruhan isu emotif tersebut.

"Masyarakat Jepang tidak akan menerima respons setengah-setengah," ujar Keiji Furuya, menteri yang bertanggung jawab dalam isu penculikan dalam sebuah konferensi pers, seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin, 1 September 2014.

Menurutnya, pemerintah akan berusaha untuk membawa pulang semua korban penculikan. Terlepas dari apakah mereka telah diakui diculik secara resmi. 

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum

Bulan Juli lalu, Jepang mengurangi beberapa sanksi terhadap Korea Utara setelah sepakat membuka kembali penyelidikan terhadap nasib warga Jepang yang diculik pada tahun 1970-an dan 1980-an untuk membantu melatih mata-mata.

Korea Utara sendiri mengaku pada tahun 2002 telah menculik warga negara Jepang yang lima di antaranya telah kembali dengan selamat ke Jepang. Pyongyang mengatakan delapan orang sisanya tewas dan bahwa masalah ini telah ditutup.

Namun, pihak Jepang menuntut lebih banyak informasi mengenai hal tersebut dan korban penculikan lainnya yang diyakini masih ditahan di Korea Utara. Badan Kepolisian Nasional Jepang memperkirakan sebanyak 860 orang hilang di seluruh Jepang telah diculik oleh Korea Utara. Namun, perkiraan resmi pemerintah adalah 17 orang.

Furuya yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Keselamatan Publik Nasional mengatakan bahwa Korea Utara akan berada dalam "posisi yang tidak bisa dipertahankan" bila mereka tidak memberikan informasi tentang penculikan tersebut dalam laporan yang diharapkan akan diterima bulan ini. Dia menolak untuk memperjelas lebih lanjut mengenai pernyataan tersebut.

Jepang, kata Furuya, tidak akan membiarkan masalah penculikan ini menimbulkan perpecahan dengan Amerika Serikat atas upaya untuk mengekang program nuklir dan balistik rudal Korea Utara. Menurutnya, Jepang telah memperoleh pemahaman pejabat Departemen Luar Negeri dalam masalah ini.

"Bagi warga Jepang, isu penculikan ini adalah hal yang sangat penting. Sebagai hasil dari kemampuan kami untuk memulai negosiasi tentang masalah ini dengan Korea Utara, hasil akhirnya mungkin kita akan mampu menemukan celah sehingga kita bisa menyelesaikan isi-isu penting lainnya," ujarnya.

Furuya berusaha memberikan kelonggaran mengenai sanksi dan mencatat bahwa ini adalah langkah-langkah tambahan, terpisah dari yang dikenakan oleh Jepang dan anggota PBB lain setelah uji coba nuklir pertama Pyongyang pada tahun 2006, yakni melarang negara anggota PBB melakukan perdagangan senjata dengan Pyongyang dan melakukan transaksi keuangan yang memfasilitasi perdagangan tersebut.

Bagi Mardani Ali Sera, PKS Harus Oposisi: Kita Beda dengan 02, Landasan Berpikir dan Asumsinya
Syifa Hadju

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Menurut Syifa Hadju, setiap orang dalam sebuah hubungan pasti akan belajar menerima kekurangan pasangan masing-masing.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024