Pria Ini Tega Santap Otak Tunangannya

ilustrasi pembunuhan
Sumber :
  • VIVAnews/Faddy Ravydera
VIVAnews –
KPU Tolak Tanggapi Tudingan Nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran
Berita pembunuhan sadis menghebohkan Clark County, Nevada, Amerika Serikat. Otoritas setempat mengumumkan Joseph Oberhansley, 33, sebagai terdakwa pembunuhan berdarah dingin yang terjadi Kamis, 11 September 2014, silam.

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman

Melansir
Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa
Huffington Post yang mengutip
Desert News,
Oberhansley terbukti bersalah membunuh dan kemudian menyantap sebagian otak, paru-paru dan jantung tunangannya, Tammy Jo Blanton.


Sebelumnya, Blanton dilaporkan menelepon kepolisian Jeffersonville, Clark County, pada pukul 3 pagi dan menyebutkan Oberhansley berusaha memaksa masuk ke dalam rumahnya. Polisi sempat merespons laporan tersebut dan mengusir Oberhansley.


Namun, pada pukul 10 pagi, ketika polisi memeriksa kediaman Blanton, mereka menemukannya tidak bernyawa di kamar mandi, dengan bagian kepala terbuka. Pihak forensik menyatakan sebagian jantung dan paru-paru Blanton hilang.


Dalam interogasinya dengan polisi, Oberhansley mengaku memasak dan memakan sebagian otak Blanton.


Oberhansley memang memiliki daftar kejahatan yang panjang. Dia merupakan residivis dengan tuduhan pembunuhan. Dia pernah didakwa membunuh seorang gadis pada tahun 2000, juga melukai ibunya sendiri.


Berkelakuan baik selama di penjara, Oberhansley dibebaskan pada 2012. Dia mulai berkencan dengan Blanton, setelah wanita itu membayar jaminan Oberhansley karena mengebut di jalan raya dan menimbulkan kerusuhan di bar setempat.


Saat membayar jaminan tersebut, Blanton mengaku bahwa Oberhansley adalah tunangannya.


Jaksa penuntut umum Clark County, Nevada,  Jeremy Mull mengaku menyesal hanya menetapkan biaya jaminan rendah bagi Oberhansley.


“Saya merasa dia adalah pria berbahaya yang tidak bisa dibiarkan berkeliaran di jalan. Pembunuhan ini membuktikan hal tersebut. Saya merasa menyesal dan sangat bersalah membiarkannya bebas dengan mudah,” kata Mull.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya