Pilpres Brasil Harus Dua Putaran

Kandidat Presiden Brasil Dilma Rousseff (kiri) dan Aecio Neves (kanan).
Sumber :
  • REUTERS/Paulo Whitaker

VIVAnews - Petahana Presiden Brasil, Dilma Rousseff, unggul dalam putaran pertama pemilihan presiden (pilpres) Minggu, 5 Oktober. Namun, keunggulan itu tidak cukup untuk jadi pemenang mutlak, sehingga pemilu harus berlanjut ke putaran kedua.

Kepala Keamanan Olimpiade Bantah Isu Penembakan Bus Wartawan

Dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 6 Oktober, Rousseff unggul dengan perolehan 41,4 persen suara dari lawan terdekatnya, Aecio Neves yang mendapat 33,8 persen suara. Keduanya kini harus berusaha menarik simpati publik hingga tiga pekan mendatang.

Rousseff yang berasal dari Partai Pekerja (PT) sebelumnya diunggulkan bakal kembali memenangkan pilpres, namun hasil putaran pertama membuat analis memprediksi persaingan yang ketat dalam putaran kedua, pada 26 Oktober.

Nestle Dituding Dukung Perbudakan di Brasil

Selama masa pemerintahannya, Rousseff dinilai sukses menurunkan angka pengangguran hingga sekitar 5 persen, yang terendah dibanding semua presiden sebelumnya. Dia juga telah menaikkan upah minimum dan berhasil menurunkan kasus gizi buruk.

Namun, dikutip dari BBC, popularitasnya menurun dalam setahun terakhir karena resesi dan skandal korupsi sejumlah pejabat, serta aksi protes atas buruknya layanan publik dan tingginya biaya pelaksanaan Piala Dunia.

Pemuda Jepang Terinveksi Virus Zika

Walau begitu, Rousseff yang telah berkuasa selama 12 tahun diyakini akan kembali unggul pada putaran kedua atas lawannya dari Partai Sosial Demokrasi Brasil (PSDB), Aecio Neves, yang memperoleh dukungan terbesar dari kalangan ekonomi atas.

Salah satu ajudan Rousseff, menyebut putaran kedua akan menjadi pertarungan "elit melawan rakyat," merujuk pada Rousseff yang banyak didukung oleh kalangan menengah bawah.

Jajak pendapat yang dilakukan Datafolha, lebih dari setengah pemilih Marina Silva, yang hanya memperoleh 21 persen pada putaran pertama, mengatakan bakal memberikan suara bagi Neves. Para pejabat PSDB mengatakan juga akan mengamankan dukungan resmi Silva.

Tapi sejauh ini Silva mengatakan akan tetap netral dan tidak memberi sinyal apakah dia akan mendukung salah satu calon pada putaran kedua.

Kemurungan terlihat di pusat kampanye Rousseff setelah pengumuman penghitungan suara. "Putaran kedua akan lebih sulit bagi kami. Hasil (putaran pertama) lebih ketat dari yang kami perkirakan," kata seorang ajudan Rousseff. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya