Bentrokan Senjata India-Pakistan Berlanjut

Pagar perbatasan Pakistan-India di wilayah sengketa Kashmir.
Sumber :
  • REUTERS/Mukesh Gupta

VIVAnews - Bentrokan senjata antara pasukan India dan Pakistan di wilayah Kashmir terus berlanjut, Selasa, 7 Oktober 2014. Empat warga sipil India dilaporkan tewas.

Selfie di Depan Singa, Denda Rp3 Juta

Sebelumnya, Senin, 6 Oktober, bentrok juga terjadi dan mengakibatkan lima warga sipil tewas dan 25 orang terluka. Kashmir yang berada di wilayah Himalaya terus menjadi sengketa antara India dan Pakistan.

Setidaknya sudah tiga kali perang besar yang tercatat sejak 1947. Mengutip pejabat India, Reuters menyebut pertempuran dipicu serangan Pakistan.

Belum Bayar Utang Rp30 Ribu, Suami Istri Dibunuh

Pejabat polisi Pakistan Uttam Chand, mengatakan pasukan Pakistan menyerang 40 pos militer India, Selasa pagi, yang dibalas pasukan India dengan tembakan senapan dan mortir. Namun Chand menyebut intensitas pertempuran lebuh rendah dari Senin lalu.

Lima orang warga sipil India dan empat warga sipil Pakistan tewas akibat saling tembak artileri yang terjadi, pada Senin. Jumlah korban tercatat sebagai yang tertinggi dalam kasus bentrok di Kashmir sejak 2003.

Korban Ledakan di India Jadi 100 Orang

Militer Pakistan mengklaim bentrok yang terjadi hanya merespons tembakan dari pihak India, Jumat, 3 Oktober lalu. Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam pernyataan resmi, menyebut penembakan militer India sebagai pelecehan bagi umat muslim yang tengah merayakan Idul Adha.

Perwira militer India, Letkol Brijesh Panday, mengatakan tentaranya menembak tiga militan asal Pakistan yang berusaha menyusup ke dalam perbatasan India. Tetapi, dua militan lainnya disebut berhasil melarikan diri kembali ke Pakistan.

Lebih agresif

Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh, mengatakan pada surat kabar bahwa Pakistan perlu belajar bahwa pemerintah baru India akan melakukan pendekatan lebih agresif dalam menanggapi provokasi dari perbatasan. "Jika warga sipil kami terbunuh, India punya hak untuk membalas," katanya.

Pasukan India telah menghadapi serangan dari separatis muslim di Kashmir sejak 1989. Pakistan menolak tuduhan India bahwa mereka melatih dan mempersenjatai pemberontak di wilayah Kashmir yang mereka kuasai, serta secara sengaja mengirimkan mereka menyusup ke wilayah India.

Menteri Pertahanan India Arun Jaitley, mengatakan militer akan membalas serangan. "Agar semua orang yakin bahwa pasukan bersenjata kami, pasukan paramiliter kami sepenuhnya siap dan mereka hanya menjawab setiap provokasi," kata Jaitley.

Jaitley menegaskan bahwa Pakistan harus menyadari situasi yang terjadi tidak akan membantu dalam upaya normalisasi hubungan dengan India. Insiden itu juga memicu keraguan akan adanya perkembangan dalam pembicaraan damai di masa pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Sebelumnya, Modi membuat banyak pengamat terkejut, setelah mengundang PM Pakistan Nawaz Sharif pada pelantikannya, Mei lalu. Namun perbaikan hubungan menjadi tawar, setelah Modi membatalkan seruan untuk dialog, akhir September lalu. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya