Kaum Trans Gender Australia Kritik Pemberitaan Mayang Prasetyo

Mayang Prasetyo
Sumber :
  • facebook
VIVAnews - Organisasi pendukung dan pelindung hak-hak trans gender di Negeri Kanguru, Trans Health Australia menuntut permintaan maaf media Courier Mail akibat pemberitaannya yang dinilai terlalu sensasional mengenai kematian Mayang Prasetyo. Mereka mengkritik penggunaan istilah "she-male" yang dianggap merendahkan dan menghancurkan jiwa kaum trans gender. 
Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”

Harian Brisbane Times, edisi Selasa, 7 Oktober 2014 melansir Courier Mail juga dianggap menyinggung kaum trans gender dengan menggunakan istilah "lady boy" di bagian dalam isi pemberitaannya. Menurut Koordinator Trans Health Australia, Melody Moore, tanpa dilabeli embel-embel "she-male", kejadian yang dialami Mayang sudah membuat anggota komunitasnya merasa ngeri dan sedih. 
PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB

"Ini benar-benar menjijikan. Berita itu hanya sekedar sensasional belaka. Mereka benar-benar telah merendahkan kaum trans gender," kata Moore. 
Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

Dia menambahkan, Mayang sudah menjadi korban di sini dan media justru memfitnah, menciptakan stigma dan merendahkan korban. Alhasil, pemberitaan itu membuat citra warga Indonesia asal Lampung itu sama buruknya seperti sang suami Marcus Peter Volke. 

"Kaum trans gender justru tengah berusaha agar bisa diterima sebagai seorang wanita seutuhnya. Sementara istilah 'she-male' begitu merendahkan," imbuh dia. 

Moore malah tidak habis pikir mengapa kondisi Mayang sebagai seorang trans gender justru menjadi permasalahan. 

"Mengapa dia tidak diberitakan saja sebagai seorang trans gender dan biarkan begitu adanya," tegas Moore. 

Penggunaan istilah "she-male" dianggap menyinggung, karena sesungguhnya, kata Moore, kaum trans gender berusaha meninggalkan identitas mereka sebagai seorang pria. 

"Itu bukan diri kami yang sesungguhnya. Sejak awal sudah bermakna negatif dan diciptakan oleh industri porno," kata dia.

Rancang Petisi

Publik yang merasa kesal terhadap isi pemberitaan Courier Mail mengenai Mayang kemudian membuat petisi di dunia maya. Kini, petisi itu telah ditandatangani oleh 20 ribu orang.

Dalam pemberitaan yang ditulis Courier Mail pada Selasa kemarin, mereka menampilkan kisah pembunuhan terhadap Mayang sebagai tajuk utama. Foto seksi Mayang dipajang dengan ukuran besr di halaman depan dengan judul "Koki Monster dan Waria". 

Beberapa pengguna dunia maya lalu menyampaikan kekesalan mereka melalui Twitter. Salah satunya ditulis oleh pemilik akun @vanbadham. 

"Pemberitaan media Anda yang menyeramkan dan sensasional mengenai pembunuhan seorang wanita hari ini benar-benar memalukan. Dia seorang manusia biasa, dan bukan sebuah hiburan," tulis pemilik akun tersebut. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya