Kelompok Al Shabaab Tembak Mati 28 Non-Muslim di Kenya

Militan Al Shabaab
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Kelompok ekstrimis Al Shabaab menembak mati 28 penumpang bus di perbatasan Somalia, Kenya dan Ethiopia, Sabtu 22 November 2014.

Seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu 23 November 2014, kelompok Al Shabaab bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka melancarkan aksi sadis itu sebagai balasan atas serangan di masjid di Kota Mombasa.

Pada Senin lalu, polisi di kota itu menembak mati satu orang dan menangkap hampir 400 orang lainnya di empat masjid yang mereka duga sebagai tempat untuk merekrut militan dan menyimpan senjata.

"Mujahidin berhasil melakukan operasi dekat Mandera dini hari tadi, yang mengakibatkan 28 tentara Salib binasa. Aksi ini sebagai balasan atas kejahatan yang dilakukan tentara Salib Kenya terhadap saudara-saudara Muslim kami di Mombasa," ujar juru bicara Al Shabaab, Mohamud Rage dalam sebuah pernyataan.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Kelompok itu menggunakan istilah "Salib" untuk menggambarkan orang-orang Kristen atau non-Muslim pada umumnya.

Inspektur Polisi Jenderal David Kimaiyo mengatakan sebanyak 19 laki-laki dan sembilan perempuan tewas diberondong senjata oleh para militan.

"Laporan awal menunjukkan bahwa para penyerang yang menggunakan senjata berat, kemudian melarikan diri ke arah perbatasan ke Somalia," kata David.

Seorang saksi yang tak ingin disebut namanya, mengatakan para penyerang menaiki bus dan mencoba mengidentifikasi Muslim dan non-Muslim.

Ahmed Maalim, seorang pejabat di sub-County pasukan keamanan Mandera Timur, mengatakan para penyerang memerintahkan semua penumpang keluar dari bus. Tiga penumpang lain selamat, setelah membaca ayat-ayat Alquran dan diminta kembali ke bus.

"Para perempuan dan laki-laki (yang tersisa di luar) dipisahkan, kemudian ditembak satu persatu dari jarak dekat. Tidak ada yang selamat," kata Ahmed.

Menanggapi serangan itu, angkatan bersenjata Kenya meluncurkan serangan darat dan udara untuk menghancurkan sebuah kamp yang diyakini digunakan oleh para penyerang. Seorang juru bicara militer menyatakan, serangan akan terus dilancarkan hingga kelompok bersenjata itu tertangkap. (asp)

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024