Yordania Tahan 2 Orang Terkait Pertukaran Tahanan

Ayah pilot Yordania yang ditangkap ISIS
Sumber :
  • REUTERS/Muhammad Hamed
VIVA.co.id -
Gadis Remaja Swedia Berhasil Lolos dari ISIS
Pemerintah Yordania menahan dua orang karena menyebarkan berita bohong mengenai pertukaran tahanan dengan kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS), hari ini. Kedua orang yang ditangkap merupakan pemilik situs berita, Saraya News, yakni Hashim al-Khalidi dan pemimpin redaksi, Seif Obeidat.

Difabel Militan ISIS Lakukan Eksekusi

Stasiun berita
Sadis, Kepala Korban Pemenggalan ISIS Dijual ke Kolektor
Channel News Asia , Kamis 29 Januari 2015, melansir, pada Rabu kemarin, situs Saraya News melaporkan Pemerintah Yordania telah  membebaskan pelaku bom bunuh diri, Sajida al-Rishawi, dan telah diserahkan kepada ISIS sebagai imbal balik pembebasan jurnalis Jepang, Kenji Goto, dan pilot Mu'ath al-Kaseasbeh. Tapi, rumor tersebut langsung dibantah oleh otoritas keamanan di Yordania.


"Sesuai dengan perintah yang dikeluarkan oleh Jaksa Penuntut di Pengadilan Keamanan Negara, maka Hashim al-Khalidi dan Seif Obeidat, ditahan setelah menerbitkan berita rumor mengenai pembebasan pelaku bom bunuh diri sebagai bagian kesepakatan dengan ISIS," ungkap seorang sumber di pejabat tinggi Yordania.


Al-Khalidi dan Obeidat dituduh telah menggunakan alat komunikasi untuk menyebarluaskan propaganda paham organisasi teroris dan aksi yang dapat mendorong terjadinya tindak kekerasan terhadap warga Yordania. Termasuk, aksi balas dendam. Situs berita itu kemudian diperintahkan untuk ditutup.


Dalam video terbaru yang dirilis oleh ISIS, mereka menuntut agar Al-Rishawi dibebaskan paling lambat pada Kamis sore. Di video itu, terdengar suara Goto yang menyebut penculik segera membunuh Mu'ath jika Rishawi tidak segera dibebaskan pada Kamis sore sebelum matahari terbenam.


Sebelumnya, Pemerintah Yordania telah setuju untuk membebaskan Rishawi. Namun, dengan satu catatan, ISIS harus bisa memastikan bahwa Mu'ath selamat dan tidak disakiti. Langkah tersebut akhirnya diambil karena Yordania mengalami tekanan bertubi-tubi dari dalam negeri dan Jepang.


Negeri Sakura pilih menggandeng Yordania untuk bekerja sama membebaskan kedua sandera, setelah sebelumnya satu warga mereka, Haruna Yukawa, tewas dipenggal ISIS. (one)


Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya