Yordania Cemaskan Nasib Pilot yang Ditawan ISIS

Ayah pilot Yordania yang ditangkap ISIS
Sumber :
  • REUTERS/Muhammad Hamed
VIVA.co.id -
Gadis Remaja Swedia Berhasil Lolos dari ISIS
Pemerintah Yordania hingga saat ini masih menanti informasi mengenai nasib salah satu pilot jet tempur mereka, Mu'ath al-Kassasbeh, yang ditawan oleh kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS). Kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu sempat mengancam akan mengeksekusi al-Kassasbeh jika Yordania tidak membebaskan terpidana mati kasus bom bunuh diri, Sajida al-Rishawi.

Difabel Militan ISIS Lakukan Eksekusi

Stasiun berita
Sadis, Kepala Korban Pemenggalan ISIS Dijual ke Kolektor
CNN , Selasa, 3 Februari 2015, melaporkan ISIS memberikan tenggat waktu kepada Pemerintah Yordania untuk membebaskan al-Rishawi pada Kamis sore pekan lalu. ISIS bersedia menukar al-Kassasbeh dengan wanita berusia 43 tahun tersebut di perbatasan Suriah dan Turki.


Di tengah tekanan dari publik dalam negerinya, Pemerintah Yordania akhirnya bersedia untuk membebaskan al-Rishawi. Namun, mereka meminta bukti hidup dari ISIS bahwa al-Kassasbeh belum dieksekusi dan tidak disakiti. Jika tidak, maka Yordania membatalkan pertukaran tahanan itu.


Namun, ISIS terus menolak untuk memberikan bukti hidup al-Kassasbeh.


Publik Yordania terutama keluarga al-Kassasbeh harap-harap cemas terhadap keselamatan pilot berusia 26 tahun itu. Sebab, di video propaganda sebelumnya, ISIS mengancam juga akan mengeksekusi jurnalis Jepang, Kenji Goto.


Pada Sabtu pekan lalu, ISIS merilis video eksekusi Kenji. Juru bicara pemerintah, Mohammed Al-Momani, mengatakan kepada kantor berita Petra, pihaknya terus mencoba berbagai upaya untuk membebaskan al-Kassasbeh.


Sementara, Perdana Menteri Shinzo Abe mengecam pembunuhan barbar yang dilakukan ISIS kepada Kenji. Jurnalis lepas itu menjadi warga kedua asal Negeri Sakura yang dieksekusi oleh ISIS. Abe bahkan bersumpah tidak akan memaafkan perbuatan keji ISIS.


"Kepada para teroris, kami tidak akan memaafkan. Tidak akan pernah memaafkan mereka atas perbuatan ini," tegas Abe.


Dibandingkan Inggris dan negara sekutu Amerika Serikat lainnya, Jepang tidak ikut mengirimkan pasukan militer untuk menghancurkan ISIS. Tetapi, Negeri Sakura telah memberikan bantuan kemanusiaan di kawasan Timur Tengah di saat ISIS terus memperluas kekuasaannya. Abe bahkan bersumpah tidak akan mengurangi upaya bantuan kemanusiaan. (one)


Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya