ISIS Klaim Serangan Udara Yordania Tewaskan Sandera AS

Pesawat Tempur Yordania Siap Serang ISIS
Sumber :
  • REUTERS/Petra News Agencc
VIVA.co.id -
Gadis Remaja Swedia Berhasil Lolos dari ISIS
Pendukung kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) mengklaim serangan udara yang dilakukan militer Yordania, telah menewaskan seorang sandera asal Amerika Serikat. Pernyataan itu diunggah di sebuah situs yang sering digunakan militan ISIS dan kelompok pendukungnya.

Difabel Militan ISIS Lakukan Eksekusi

Stasiun berita
Sadis, Kepala Korban Pemenggalan ISIS Dijual ke Kolektor
Al Jazeera , Sabtu, 7 Februari 2015 melaporkan sandera diketahui bernama Kayla Mueller. Mueller diculik ISIS pada Agustus 2013 saat berada di kota Aleppo, Suriah. Wanita berusia 26 tahun itu berada di sana untuk melakukan misi kemanusiaan dan membantu para pengungsi Suriah.


Mueller disebut ISIS tewas ketika roket yang diluncurkan militer Yordania menghancurkan sebagian gedung di mana dia disekap. ISIS menyertakan beberapa foto dari kompleks gedung yang hancur. Namun, mereka tidak menunjukkan foto jasad Mueller.


Akibatnya, pernyataan ISIS itu diragukan kebenarannya.


"
Pesawat para kriminal menyasar beberapa situs di luat kota Raqqa kemarin di siang hari, saat warga tengah menunaikan salat Jumat
," tulis ISIS.


Serangan itu, lanjut ISIS terus berlanjut di lokasi yang sama selama lebih dari satu jam. Namun, ISIS menyebut dalam serangan tersebut, tidak ada satu pun anggotanya yang tewas atau terluka.


"
Tuhan telah mengecewakan usaha dan menggagalkan rencana mereka karena serangan itu tidak mengenai satu pun anggota kami. Terima kasih Tuhan
," imbuh ISIS.


Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, mengaku tidak dapat membenarkan pernyataan ISIS itu. Namun, dia membenarkan bahwa beberapa warga Negeri Paman Sam tengah ditawan ISIS.


Sementara, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Bernadette Meehan, mengatakan sangat prihatin dan menindaklanjuti laporan tersebut secara serius.


"Kami belum melihat bukti apa pun sejauh ini yang sesuai dengan klaim ISIS," kata Meehan.


Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya