Kapal Penyelundup Manusia ke Eropa Akan Dihancurkan

Migran dari Afrika yang tiba di pelabuhan Sisilia, 16 April 2015.
Sumber :
  • REUTERS/Antonio Parrinello
VIVA.co.id
Mobilnya Dihujani Peluru, PM Libya Lolos dari Upaya Pembunuhan
- Para Menteri Luar Negeri dan Pertahanan anggota Uni Eropa (UE) diharapkan menyetujui sebuah misi untuk menghancurkan perahu-perahu yang digunakan oleh para penyelundup imigran ilegal dari Libya menuju ke Eropa. Untuk bisa menjangkau Eropa, para imigran ilegal harus melewati Laut Mediterania.

Maju sebagai Capres Libya, Ini Kontroversi Saif al-Islam Gadaffi

Dikutip dari
Mengejutkan, Putra Gaddafi Daftarkan Diri Jadi Capres Libya
BBC edisi Senin, 18 Mei 2015, kesepakatan dilakukan di Brussel, Belgia. Para Menteri tersebut akan membahas mengenai struktur misi komando dan kendali serta markas dari misi tersebut.


Cara ini digunakan sebagai salah satu langkah antisipasi UE terhadap tingginya jumlah imigram ilegal dari Afrika dan Timur Tengah yang menyeberang melalui Lautan Mediterania. Namun, cara seperti itu sangat berisiko. Berdasarkan data yang dikutip
BBC
di tahun 2015, lebih dari 1.800 imigran ilegal tewas ketika berusaha menerjang Lautan Mediterania.


Angka 20 kali lipat lebih tinggi di periode yang sama pada tahun 2014 lalu.


Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Federica Mogherini, mengatakan dalam pertemuan hari ini akan diambil keputusan untuk membentuk sebuah operasi di laut untuk menghancurkan jaringan tindak kriminal menyelundupkan orang di Laut Mediterania.


"Kami juga mengharapkan adanya kemitraan dengan otoritas di Libya, dengan semua otoritas di Libya yang berlaku," kata Mogherini.


Permasalahannya, tugas itu kian berat, karena di Libya tidak hanya ada satu pemerintahan yang tengah berkuasa.


Mogherini di PBB pada pekan lalu mengatakan, dia tidak melihat adanya pertentangan yang luar biasa terhadap rencana UE ini. Padahal, agar operasi militer di perairan Libya ini bisa terealisasi, dibutuhkan dukungan hukum yang kuat.


Menurut koresponden
BBC
di Eropa, dalam praktiknya nanti, UE diizinkan untuk menempuh tindakan berisiko yaitu menghancurkan perahu dan infrastruktur yang digunakan oleh para penyelundup yang ingin menyebrang Eropa dan membawa imigran ilegal dalam jumlah besar. Tugas utama dari misi ini, yaitu menghancurkan model bisnis menggiurkan itu.


Sementara, menurut
BBC
, misi ini juga tergantung terhadap komitmen Pemerintah Inggris. Menurut juru bicara Pemerintah Inggris, mereka tengah mempertimbangkan bagaimana cara mendukung proposal UE itu. Namun, Inggris tidak memiliki rencana untuk mengirimkan pasukan ke daratan di Libya.


Mogherini pun telah menggaris bawahi pada pekan lalu, misi UE ini tidak akan melibatkan pasukan darat ke tanah Libya.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya