- REUTERS
VIVA.co.id - Selama 22 kali operasi terpisah oleh kapal angkatan laut dan kapal dagang di Mediterania, sebanyak 4.200 migran dan pengungsi berhasil diselamatkan dalam 24 jam terakhir.
Operasi yang dikoordinasi oleh Italian Coast Guard dari pusat penyelamatan nasional di Roma mengklaim telah menyelamatkan 4.243 orang dari 9 kapal dan 13 perahu karet yang cukup besar. Sayangnya, aksi penyelamatan itu masih diwarnai dengan pengungsi yang meninggal.
Diberitakan Telegraph, Minggu, 31 Mei 2015, terdapat 17 belas pengungsi yang meninggal. Mereka dikabarkan mengalami kelelahan dan kelaparan yang berlebihan. Aksi penyelamatan dilakukan di Mediterania Selatan, di lepas pantai Libya.
Aksi penyelamatan melibatkan berbagai unit perangkat angkatan laut dari Coast Guard, Angkatan Laut Italia, Guardia di Finanza (kepolisian perbatasan) dan angkatan laut Irlandia dan Jerman. Tidak ketinggalan, beberapa kapal dagang yang dialihkan oleh pusat penyelamatan nasional juga ikut serta.
Sekitar 250 migran diselamatkan oleh sebuah kapal Belgia, yang mencari bantuan perahu penyelundupan setelah mesinnya berhenti bekerja dan mulai melayang.
Kapal-kapal Belgia, Jerman, dan Irlandia dikerahkan ke Mediterania sebagai bagian dari pencarian dan operasi penyelamatan yang diperintahkan oleh Uni Eropa beberapa pekan lalu. Ini terjadi setelah tragedi terburuk di Mediterania selama beberapa dekade.
Bermula saat sebuah kapal nelayan dengan perkiraan 800 migran terbalik dan hanya 28 orang selamat dari bencana tersebut.
Lebih dari 40.000 migran dan pencari suaka telah mengunjungi Italia sepanjang tahun ini. Diperkirakan 1.800 orang termasuk perempuan dan anak-anak tewas selama perjalanan.
Banyak dari mereka yang melarikan diri untuk menghindari perang, konflik sipil dan penganiayaan di negara-negara seperti Suriah, Eritrea, Mali, dan Nigeria.
Uni Eropa berencana untuk mengambil tindakan militer terhadap penyelundupan manusia di sepanjang pantai Libya. (art)
Mobilnya Dihujani Peluru, PM Libya Lolos dari Upaya Pembunuhan
Penembakan terjadi di tengah pertikaian sengit antarkelompok menyangkut kendali kekuasaan pemerintah. PM Libya lolos tanpa cedera dari upaya pembunuhan terhadapnya.
