PBB Bukan Rumah bagi Gelandangan

David Hyde, mantan pekerja magang PBB yang tinggal di tenda.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
PBB Sarankan Kualitas Pendidikan di Indonesia Perlu Digenjot
- Para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kini menghadapi tekanan, untuk meninjau kembali kebijakan magang tanpa gaji, setelah munculnya kasus pekerja magang PBB yang terpaksa tinggal di tenda, karena tidak mampu menyewa tempat tinggal layak.

Unicef Soroti Dampak Praktik Bisnis terhadap Hak Anak

"Kolega Anda datang ke kantor dengan busana yang rapi, siap untuk melaksanakan tugas sehari-harinya, sebagai bagian dari organisasi paling prestisius dan menantang di dunia," tulis Rhiannon Lucy Cosslett, dalam kolomnya di laman
Jangan Asal Obati, Ini Cara Membedakan Antara Jerawat Purging dan Breakout
The Guardian , Kamis, 13 Agustus 2015.


Dia merujuk pada David Hyde, pemuda 22 tahun dari New Zealand, pekerja magang PBB di Jenewa yang akhirnya memutuskan mengundurkan diri, setelah banyak media memberitakan tentang kehidupannya yang seperti gelandangan.


Disebut Rhiannon, dia dapat memahami apa yang ada dibenak Hyde, ketika diterima dalam program magang PBB di Jenewa, di mana biaya akomodasi sangat tinggi. "Kesempatan seperti ini tidak datang setiap waktu," tulis Rhiannon.


Tidak diketahui dengan pasti, apakah Hyde dalam tekanan untuk mundur. Disebut Rhiannon, mempekerjakan seseorang yang tinggal di tenda, karena Anda tidak berkontribusi bagi kehidupan orang yang bekerja keras tanpa Anda bayar itu, bukan praktik kehumasan yang baik.


Setelah mengumumkan pengunduran dirinya, Hyde yang dikutip laman
New York Times
, mengeluarkan seruan bagi para pekerja magang di seluruh dunia, untuk bersatu menentang pekerjaan tanpa bayaran, serta mendorong pengakuan bagi nilai-nilai dan hak-hak mereka.


Hyde mengutip Deklarasi HAM PBB yang menyatakan, "Setiap orang yang bekerja berhak mendapatkan remunerasi yang adil dan menguntungkan," dan "Setiap Orang tanpa diskriminasi, memiliki hak atas bayaran yang setara untuk pekerjaan yang setara."


Diakui olehnya, PBB tidak memaksa dia menerima pekerjaan yang tak dibayar. "PBB sangat jelas tentang kebijakan magang mereka dari awal," ujarnya. Tidak ada honor atau biaya pengganti untuk semua pengeluarannya.


Ada berbagai tema perdebatan, terkait dengan kasus Hyde. Tapi, secara sederhana bahwa hanya mereka dengan kemampuan finansial, yang dapat mencicipi pengalaman bekerja magang di PBB. Organisasi itu bukan rumah bagi para gelandangan. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya