Pengakuan RI kepada Malaysia soal Kabut Asap

Retno Marsudi dan Anifah Aman
Sumber :
  • Kementerian Luar Negeri Malaysia
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Sebelum Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak di Istana Bogor pada Minggu kemarin, kedua petinggi negara sudah bertemu lebih awal di Kuala Lumpur. Namun, pertemuan itu dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menlu Malaysia Anifah Aman. 

34 WNI Selamat dari Kapal Tenggelam di Malaysia Dipulangkan
Stasiun berita Channel News Asia edisi akhir pekan kemarin melansir Retno dan Anifah bertemu untuk melakukan sidang komisi bersama membahas hubungan bilateral kedua negara. Berbagai isu dibahas dalam pertemuan sidang komisi bersama ke-14 itu, di antaranya mengenai kondisi kabut asap, tenaga kerja, perdagangan dan rasa puas kedua Menlu terhadap hubungan bilateral kedua negara.

Patroli Maritim 3 Negara Jangan Sekadar Pepesan Kosong
Retno mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang besar bagi Malaysia karena bersedia membantu untuk memadamkan kebakaran lahan di Sumatera dan Kalimantan.

"Indonesia berkomitmen mengoptimalkan semua sumber daya yang ada untuk mengatasi kebakaran lahan," ujar Retno seperti ditulis dalam akun resmi Twitter Kemlu. 

Selain itu, Retno menyebut janji Indonesia untuk memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku pembakaran hutan. Salah satu orang terdekat Retno menyebut alasan Jakarta akhirnya meminta bantuan dari Malaysia, Singapura, Jepang, dan Rusia dalam upaya pemadaman kebakaran lahan, karena Indonesia tidak ingin memindahkan peralatan dan pasukan yang kini terlibat dalam memadamkan kebakaran di Pulau Kalimantan.

Malaysia telah mengirimkan satu tim yang terdiri dari 25 anggota dan tiga peralatan, termasuk pesawat Bombardier yang mampu menyedot 6.000 liter air dalam waktu 12 detik. Air sebanyak itu bisa digunakan untuk memadamkan api seluas lapangan sepak bola. 

Selain Negeri Jiran, Singapura yang selalu keras mengkritik Indonesia mengenai penanganan kebakaran lahan, juga ikut mengirimkan bantuan. Negeri Singa telah mengirimkan satu tim berisi 40 anggota dengan helikopter Chinook dan dua pesawat Hercules C-130. 

Selain membahas kabut asap, kedua Menlu turut menyinggung berbagai topik hangat lainnya seperti perbatasan darat dan laut, serta perekrutan pekerja asing. Retno dan Aifah turut membahas kerja sama mengenai infrastruktur di Indonesia, pariwisata dan kelapa sawit. 

Mereka juga membahas kerja sama baru seperti konservasi badak Sumatera. Kedua Menlu juga bertukar pandangan mengenai berbagai isu internasional dan regional seperti ASEAN, Laut China Selatan, Asosiasi Rim Samudera Hindia dan arus migran menuju ke Asia Tenggara.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya