Sumber :
- ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
VIVA.co.id
- Menteri Lingkungan Hidup Singapura yang baru, Masagos Zulkifli, mengatakan ada tingkatan langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah kabut asap. Negara-negara di Asia Tenggara menegaskan ingin menyelesaikan bencana tahunan ini agar selesai pada tahun 2020.
Dilansir dari Channel News Asia , Jumat, 30 Oktober 2015, Zulkifli mengadakan konferensi pers setelah menghadiri sejumlah pertemuan ASEAN untuk membahas isu mengenai kabut asap ini.
Baca Juga :
Maskapai Ini Resmi Punya Pilot Perempuan
Baca Juga :
Nikita Mirzani Pamer Aksi di Meja Judi Singapura
Dilansir dari Channel News Asia , Jumat, 30 Oktober 2015, Zulkifli mengadakan konferensi pers setelah menghadiri sejumlah pertemuan ASEAN untuk membahas isu mengenai kabut asap ini.
Di tingkat ASEAN, Masagos menyerukan agar dilakukan pengelolaan lahan gambut dan mengurangi lahan yang sudah ditetapkan untuk konsesi. Dia memuji komitmen Presiden Indonesia, Joko Widodo, atas inisiatif program Satu Peta untuk memastikan bencana asap tidak lagi terjadi.
"Ada juga kebutuhan untuk mengaktifkan aset milik daerah, sehingga dapat memadamkan api dengan cepat. Contohnya Singapura berhasil segera memadamkan kebakaran dengan efektif di sekitar 50 titik api," kata Masagos.
Pada tingkat bilateral, Masagos mengatakan bahwa Singapura harus lebih terlibat dengan Indonesia dan negara tetangga lainnya seperti Malaysia. Ia mencontohkan, UU Singapura telah mengatur hukuman untuk perusahan yang terbukti menjadi penyebab kebakaran hutan.
"Sejauh ini sudah ada tujuh perusahaan yang diberikan peringatan. Konsumen memiliki peran penting, mereka seharusnya tidak kalah dengan asap dan lebih bijak dalam memilih produk yang ramah lingkungan," ucap Masagos. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Di tingkat ASEAN, Masagos menyerukan agar dilakukan pengelolaan lahan gambut dan mengurangi lahan yang sudah ditetapkan untuk konsesi. Dia memuji komitmen Presiden Indonesia, Joko Widodo, atas inisiatif program Satu Peta untuk memastikan bencana asap tidak lagi terjadi.