PM Hungaria: Migran Pada Dasarnya Teroris

Ratusan Polisi Hongaria Cegat Pengungsi Suriah di Perbatasan
Sumber :
  • REUTERS/Marko Djurica

VIVA.co.id - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengklaim bahwa semua teroris yang ada sebenarnya adalah para migran. Ia menyerukan agar negara melakukan kontrol ketat pada daerah perbatasan.

Dilansir dari Daily Mail, Senin 23 November 2015, Orban sebelumnya memunculkan kontroversi karena kebijakannya untuk membuat pagar kawat duri di sepanjang perbatasan dengan Serbia dan Kroasia untuk mengalihkan migran yang ingin masuk ke wilayah Eropa.

Ia menganggap negara dan masyarakat tidak tahu jati diri sebenarnya dari para migran yang datang. "Tentu saja ini tidak dapat diterima, namun yang terpenting pada dasarnya semua teroris adalah migran. Pertanyaannya kemudian adalah kapan mereka masuk ke wilayah Uni Eropa?" kata Orban.

Orban melanjutkan, jika masih ada pihak yang menerima jutaan orang tak dikenal masuk ke wilayah negaranya, maka risikonya bisa saja terorisme secara signifikan akan meningkat.

"Tugas utama yang harus dilakukan setelah serangan di Paris kemarin adalah dengan melindungi dan mengawasi jalur perbatasan dan untuk mengontrol siapa saja yang masuk. Uni Eropa harus melakukan reformasi untuk memiliki keseimbangan kekuasan," ujar dia.

Pernyataan tersebut dikatakannya hanya beberapa hari setelah ia mengatakan bahwa imigrasi yang tidak terkendali dapat menimbulkan risiko secara langung terhadap semua warga Eropa, bahkan bisa menelanĀ  korban jiwa.

"Kebijakan politik yang tidak bertanggung jawab jika terus memperbolehkan migran memasuki Uni Eropa, karena mungkin mereka malah akan melakukan teror," kata dia.

Makedonia Diterjang Banjir Bandang, 21 Orang Tewas

Hungaria adalah negara Eropa yang paling keras menolak pengungsi. Beragam alasan disampaikan oleh PM Hungaria untuk terus menolak kedatangan pengungsi Timur Tengah ke Eropa. Salah satu alasan yang pernah ia sampaikan adalah jika pengungsi dibiarkan, maka jumlah Muslim akan jauh lebih banyak dibanding jumlah Kristen, dan itu bisa menghancurkan budaya Kristen di Eropa yang sudah terbangun ribuan tahun.

Jet tempur Rusia

Jet Rusia Jatuhkan Bom di Suriah, 10 Warga Terluka

Serangan ini diklaim oleh aktivis sebagai aksi balas dendam.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016