Pengamat: Keluarga Bisa Jadi Sumber Radikalisme

Pasukan Irak Berhasil Rebut Universitas Anbar dari ISIS
Sumber :
  • REUTERS / Stringer
VIVA.co.id
Menteri Jerman: Pemakaian Burkini di Sekolah Harus Diizinkan
- Editor stasiun radio publik
Deutschlandfunk
Mendagri Baru Jerman: Islam 'Tidak Punya' Tempat di Jerman
dan ahli Islam, Thorsten Gerald Schneider, memaparkan beberapa faktor yang membuat seseorang memiliki sikap radikal dan dapat berujung pada tindak terorisme. Dia menjelaskan, salah satu faktor itu bisa berasal dari keluarga inti. 

Wanita Sadis, Tiap Melahirkan Masukkan Bayinya ke Freezer
Hal itu disampaikan Schneider ketika berbicara di Goethe Institut kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 26 November 2015. 

"Krisis atau permasalahan yang ada dalam keluarga seorang individu dapat menjadi awal mula radikalisasi. Dimulai dari permasalahan ekonomi atau relasi antar anggota keluarga," ujar Schneider. 

Faktor penyebab radikalisasi berikutnya berasal dari pengalaman yang dialami oleh kaum minoritas di sebuah negara. Misalnya, ujar dia, agama Islam di Jerman merupakan minoritas dan tidak sedikit diskriminasi yang ditujukan kepada mereka.

"Di Jerman, warga dengan nama yang memiliki unsur Islam akan lebih sulit jika mau mengurus sesuatu dibandingkan dengan warga biasa atau kaum mayoritas. Hal-hal kecil seperti itu yang bisa membuat seseorang merasa tersinggung dan marah sehingga bersikap radikal," ucap dia.

Dia menjelaskan sebanyak 61 persen warga Jerman merasa terancam dengan meningkatnya kaum minoritas Islam. Radikalisasi, kata dia, bukan hanya menyangkut masalah agama tetapi juga politik, sosial dan dinamika seluruh warga masyarakat.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Jerman sudah lama bergerak ke sekolah-sekolah dan tempat ibadah, baik masjid maupun tempat ibadah agama lain untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai agama dan pemeluk Islam bukanlah teroris.

"Selain itu, masyarakat internasional harus mengawasi aliran dana yang masuk ke dalam kas para teroris seperti kelompok ISIS. Organisasi kemasyarakatan dan kebijakan pemerintah sangat penting untuk melawan terorisme dan kita harus bekerjasama dengan organisasi Islam untuk memberikan pemahaman mengenai Islam yang sebenarnya," kata dia.

Schneider menganjurkan agar Indonesia sebagai negara Islam terbesar dapat bergerak dan berkontribusi dalam skala internasional untuk menjelaskan ajaran agama Islam yang sesungguhnya. Sebab, saat ini persepsi mengenai agama dan pemeluk Islam menjadi negatif khususnya di negara-negara Eropa karena ulah para teroris.




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya