- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA.co.id - Konferensi internasional tahunan Bali Democracy Forum (BDF), yang akan diselenggarakan di Bali selama 10-11 Desember 2015 mendatang, tidak akan mengganggu berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah serentak di Pulau Dewata itu. BDF diadakan hanya selang satu hari setelah Pilkada serentak diadakan di seluruh Indonesia.
Demikian ungkap Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik dari Kementerian Luar Negeri RI, Esti Andayani. "BDF dan Pilkada dipastikan tidak akan mengganggu satu sama lain, walaupun BDF turut mengundang ratusan tamu pejabat luar negeri," kata Esti.
Mantan Dubes RI untuk Norwegia itu menjelaskan, seluruh peserta delegasi yang diundang sudah diberitahu sebelumnya mengenai pelaksanaan Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang. “Mereka (para peserta delegasi) justru tertarik mau melihat seperti apa Pilkada serentak. Mereka ingin secara langsung melihat proses demokrasi di Indonesia,” ujar Esti.
Ini merupakan kali kedelapan BDF, yang digagas Indonesia. Pemerintah menargetkan BDF tahun ini terfokus pada pengimplementasian hasil-hasil diskusi yang sudah dilakukan selama tujuh pertemuan sebelumnya. BDF bertujuan untuk menemukan keterkaitan dan hubungan antara demorasi dan tata pemerintahan yang efektif untuk kesejahteraan masyarakat.
BDV VII mengundang sebanyak 53 negara sebagai peserta degan 67 negara dan tujuh organisasi internasonal sebagi peninjau. BDF selama ini dinilai telah membawa demokrasi sebagai agenda strategis untuk mewujudkan pembangunan ekonomi dan politik yang seimbang di Asia, menciptakan perdamaian dan stabilitas, serta memajukan kualitas penikmatan HAM dan nilai kemanusiaan di kawasan. (ren)