Swedia Tangkap Pria Terduga Teroris

Warga Paris ikut menyatakan duka cita pada Belgia. Mereka meletakan lilin diantara bendera Belgia di Place de Republique, Paris.
Sumber :
  • REUTERS/Philippe Wojazer

VIVA.co.id – Aksi serangan teroris yang mengguncang Belgia membuat negara Eropa lainnya ikut berjaga. Mereka mewaspadai gelombang pengungsi yang  masuk Eropa secara masif.

Didesak Masuk NATO, Pemerintah Swedia Menolak

Pemerintah Swedia menangkap seorang pria berusia 20-an atas tuduhan terorisme. Ia diduga membuat bom bunuh diri untuk menyerang Swedia.

Jaksa mengatakan, pada Kamis 7 April 2016, pihak keamanan meyakini pria tersebut merupakan bagian dari kelompok jihad ISIS di Suriah. Pria ini diketahui pernah ditahan di Turki Juni lalu, dan dikirim kembali ke Swedia.

Kisah Volvo yang Terus Tagih Hutang Rp4 Triliun ke Korea Utara

"Saya yakin bahwa ia memperoleh, menyimpan dan menyampur cairan, dan benda-benda mencurigakan dengan tujuan untuk membuat bom bunuh diri," kata jaksa Ewamari Haggkvist dalam sebuah pernyataan.

Diberitakan Channel News Asia, Kamis 7 April 2016. Jaksa Ewamari Haggkvist menegaskan, tindakan yang dilakukan pria tersebut sudah bisa digolongkan sebagai tindakan kriminal yang dapat merugikan Swedia.

Setop Pengujian COVID-19, Swedia Nyatakan Pandemi Berakhir

Prosedur hukum Swedia tak memungkinkan untuk mengungkapkan pria tersebut. Namun pihak keamanan Swedia memastikan, pria tersebut kini sudah berada dalam tahanan kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

Dua bom meledak di Belgia pada 22 Maret 2016. Sebanyak 35 orang tewas akibat ledakan yang terjadi di bandara Zaventem dan stasiun metro Malenbeek. Ledakan ini mengguncang Belgia yang selama ini terkenal aman dan sangat longgar mengawasi orang asing. Belgia langsung menaikkan status keamanannya hingga ke level tertinggi. Langkah Belgia diikuti oleh sejumlah negara Eropa, termasuk Swedia.

Laporan : Dinia Adrianjara

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya