Yunani Kutuk Penggunaan Gas Air Mata untuk Usir Imigran

Imigran di perbatasan Yunani, tengah mengatasi tabung gas air mata.
Sumber :
  • REUTERS/Alexandros Avramidis

VIVA.co.id - Pemerintah Yunani mengutuk aksi polisi Masedonia yang mengusir imigran menggunakan gas air mata. Mereka mengganggap tindakan itu berbahaya dan menyedihkan.

Migran Tewas Akibat Kebakaran di Kamp Pengungsi Yunani
Polisi Masedonia mengusir imigran yang berada di perbatasan Idomeni, perbatasan antara Yunani dan Masedonia.
 
Kedatangan Obama ke Yunani Disambut Demonstrasi
Di perbatasan tersebut, sekitar 11.000 pengungsi dan imigran lain mendirikan kemah, masih di wilayah Yunani. Namun, masih belum jelas, apakah polisi Yunani juga melakukan hal yang sama pada pengungsi.
 
Menkumham: Indonesia Kewalahan Hadapi Imigran
"Penggunaan bahan kimia, peluru karet, dan granat kejut secara serampangan pada penduduk yang rentan adalah tindakan berbahaya dan menyedihkan," ujar juru bicara pemerintah Yunani, George Kyritsis, seperti dikutip dari BBC, Minggu, 10 April 2016.
 
Insiden tersebut dilaporkan oleh jaringan Dokter Lintas Batas (Medicins San Frontieres/MSF). MSF mengatakan, pihak berwenang telah menembakkan gas air mata, peluru karet, dan granant kejut dalam upaya mereka untuk menggiring pengungsi menjauh dari Masedonia.
 
"Puluhan orang terluka, sebagian besar mengalami masalah pernapasan, dan tiga di antaranya dibawa ke rumah sakit," ujar juru bicara MSF, Achileas Tzemos.
 
Kerusuhan yang terjadi pada Minggu, 10 April 2016 itu dilaporkan bermula setelah sekelompok migran mendekati pagar, untuk meminta penjaga perbatasan Masedonia membukanya dan membiarkan mereka lewat.
 
Ketika permintaan mereka ditolak, mereka bergabung dengan kelompok lain, beberapa di antaranya membawa tas dikemas. Migran terlihat berlari menjauh dari gas air mata tak jauh perbatasan Yunani. Mereka dikabarkan melemparkan batu dari seberang pagar. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya