- REUTERS/Kevin Lamarque
VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan menyerukan kepada sekolah swasta untuk memperbolehkan siswa transgender menggunakan toilet sesuai dengan identitas gender mereka.
Surat yang ditandatangani oleh pejabat dari Departemen Pendidikan dan Keadilan AS itu tidak memiliki kekuatan hukum, tetapi berisi ancaman implisit bahwa sekolah yang tidak mematuhi interpretasi hukum bisa menghadapi tuntutan hukum atau kehilangan bantuan federal.
"Tidak ada ruang di sekolah kami untuk diskriminasi apa pun, termasuk diskriminasi terhadap siswa transgender atas dasar jenis kelamin. Pedoman ini memberikan administrator, guru, dan orang tua, alat yang mereka butuhkan untuk melindungi siswa transgender dari pelecehan dan untuk mengidentifikasi serta mengatasi kebijakan sekolah yang tidak adil," kata Jaksa Agung AS, Loretta Lynch, seperti dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 13 Mei 2016.
Sementara, Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest mengatakan bahwa pemerintah tidak akan mengambil tindakan untuk menahan pendanaan federal sementara masalah ini masih berlangsung di pengadilan.
"Pemerintahan Obama mengakui apa yang telah kita katakan bersama bahwa ancaman mereka untuk menahan pendanaan dan menggertak warga Carolina Utara untuk menerima argumen radikal di mana pria memiliki 'hak sipil' untuk menggunakan kamar mandi perempuan dan fasilitas mandi harus diselesaikan di pengadilan," katanya.
Langkah ini diambil karena perseteruan pemerintahan Obama dan Negara Bagian Carolina Utara di Pengadilan Federal atas hukum negara yang disahkan pada Maret lalu mengenai pembatasan akses kamar mandi umum untuk orang-orang transgender.
Carolina Utara menjadi negara bagian pertama yang melarang orang untuk menggunakan toilet atau kamar ganti di bangunan umum dan sekolah yang tidak sesuai dengan gender pada akta kelahiran mereka.
"Tidak ada siswa yang harus melalui pengalaman penolakan di sekolah atau di kampus," kata Sekretaris Pendidikan Carolina Utara, John King Jr.
(ren)
