Korut Ajak Korsel Berdamai

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un
Sumber :
  • www.wsj.com

VIVA.co.id – Korea Utara memberikan "uluran tangan" untuk Korea Selatan. Korut mengatakan, kesuksesan program senjata nuklirnya akan membawa reunifikasi antara kedua negara tersebut.

Korut Dicurigai Aktifkan Lagi Fasilitas Nuklir Yongbyon

Pyongyang mengeluarkan pernyataan tersebut dan siap untuk membahas saran Korea Selatan, untuk menyatukan kembali semenanjung Korea dengan "pikiran terbuka." Pernyataan tersebut mengklaim bahwa program senjata nuklir negara itu telah mengubah status DPRK, dan perannya secara permanen.

Pun ditambahkan bahwa masa depan semenanjung dan hubungan antar Korea berada di tangan Korea Utara.

China Tegaskan Korut Tetap Sahabat Baik

"Kebijakan unifikasi baru yang kami sajikan adalah yang paling masuk akal dan adil. Jika pemerintah Korea Selatan datang dengan saran yang berdasarkan pada otonomi dan persatuan rakyat, kami siap mendiskusikannya dengan pikiran terbuka," kata pemerintah yang dikutip oleh koran negara Rodong Sinmun, dilansir dari laman The Guardian, Rabu, 18 Mei 2016.

Editorial berjudul "Pernyataan bersama oleh Pemerintah DPRK, Partai, dan Organisasi" itu, mengaku mewakili pandangan semua warga Korea Utara. Pemerintah Korea Selatan mengatakan pekan lalu bahwa pintu untuk berdialog dengan Korea Utara terbuka.

Korut Akan Kembali Berulah, Jepang Perintahkan Militer Siaga

Namun, Korea Selatan bersikeras bahwa Pyongyang harus membuktikan niat yang tulus untuk menghentikan program nuklir dan provokasinya.

"Faktanya, senjata nuklir yang kami miliki tidak ada hubungannya dengan hubungan antar Korea, dan Korea Selatan yang akan terpojok jika senjata nuklir mengambil peran yang lebih besar dalam hubungan masa depan," kata pemerintah Pyongyang dalam sebuah pernyataan.

Pyongyang menambahkan, peran negara mereka telah berubah secara permanen dan statusnya sebagai negara nuklir tetap berjalan, tidak peduli orang menerima faktanya atau tidak. Pyongyang juga mengklaim bahwa pihaknya memegang inisiatif tentang masa depan di Semenanjung Korea dan tren regional, serta mendesak Korea Selatan untuk menerimanya dengan "tangan terbuka dan kemurahan hati."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya