24-05-1943: Dokter Maut Kendalikan Auschwitz

Josef Mengele, Dokter Nazi yang dijuluki "Malaikat Maut".
Sumber :
  • www.guioteca.com

VIVA.co.id – Hari ini 73 tahun silam. Kemah pembantaian Auschwitz, Polandia kedatangan sang dokter muda baru, Josef Mengele. Kala itu ia berusia 32 tahun namun mendapat julukan menakutkan, "Malaikat Maut".

6 Inovasi Perang Dunia yang Mengubah Kehidupan Sehari-hari

Mengutip situs History, lahir 16 Maret 1911 di Bavaria, Jerman, Mengele belajar filsafat di bawah didikan Alfred Rosenberg, yang kemudian mengenalkannya pada teori rasial. Teori inilah di kemudian hari menjadi sangat mempengaruhi pikiran dan tindakan Mengele.

Pada 1934, ketika menjadi anggota SS, sayap militer Partai Nazi, Mengele lalu bergabung menjadi staf penelitian dari Institute for Hereditary Biology and Racial Hygiene. Mengele menjadi termasyhur karena mengawasi dan memilih langsung tahanan Yahudi yang datang, menentukan siapa yang harus dibunuh dan siapa yang menjadi buruh paksa, dan untuk melakukan eksperimen manusia di kamp tahanan tersebut.

Kisah Para Perempuan yang Menjadi Penyiksa di Kamp Konsentrasi Nazi

Di Auschwitz, Mengele melakukan sejumlah kajian pada anak kembar. Setelah percobaan selesai, anak kembar ini biasanya dibunuh dan tubuh mereka dibedah. Ia mengawasi sebuah operasi di mana dua anak-anak Gipsi dijahit menjadi satu untuk menciptakan kembar siam, tangan anak-anak menjadi sangat terinfeksi di mana urat-urat mereka telah rusak.

Dengan menggunakan "pengobatan," ia memberikan suntikan langsung atau memerintahkan orang lain untuk menyuntikkan ribuan tahanan dengan segala sesuatu, mulai dari bensin hingga ke kloroform.

Bangkai Pesawat Peninggalan Perang Dunia II Ditemukan di Papua

Seakan tak puas, Mengele sangat fanatik dengan darah dari anak kembar, terutama yang kembar identik. Dia dilaporkan mengambil darah mereka sampai mati.

Usai Perang Dunia II, Mengele berhasil melarikan diri dari "incaran" Sekutu dan Uni Soviet. Ia sempat bekerja sebagai perawat kuda peternakan di Bavaria, lalu akhirnya pergi ke Amerika Selatan, tepatnya Paraguay.

Di sana, Mengele sempat bertahan selama 14 tahun kemudian pindah ke Brasil, di mana ia bertemu dengan mantan anggota partai Nazi lain, Wolfgang Gerhard. Mengele akhirnya meninggal dunia akibat stroke saat berenang pada 1979.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya