Venezuela Darurat Pangan, Presiden Maduro Didemo

Presiden Venezuela Nicolas Maduro diantara para pendukungnya.
Sumber :
  • Reuters/Marco Bello

VIVA.co.id – Pasukan keamanan Venezuela menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa yang meneriakkan "Kami membutuhkan makanan!." Insiden itu berlangsung di dekat Istana Kepresidenan, Miraflores, di Caracas, ibu kota Venezuela.

Krisis Venezuela: Maduro Blokir Bantuan, Kota Perbatasan Rusuh

Melansir situs Reuters, Jumat, 3 Juni 2016, ratusan warga Venezuela yang berjalan menuju Istana Miraflores, namun diadang oleh pasukan Garda Nasional dan Polisi Nasional Venezuela yang memblokir jalan utama.

Beberapa saksi mata yang melihat aksi protes mengatakan, masyarakat yang melakukan aksi demo berusaha membajak sebuah truk makanan dan mengantre panjang di berbagai toko di wilayah setempat.

AS Siapkan Sanksi untuk Presiden Venezuela

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, tengah di bawah tekanan yang meluas akibat krisis ekonomi yang menburuk di negara Amerika Selatan yang berpenduduk lebih dari 30 juta orang itu.

Rencananya, ia akan menangani unjuk rasa dari masyarakat dalam waktu dekat. "Saya sudah di sini sejak pukul 08.00 pagi. Tidak ada makanan di toko dan pasar swalayan. Kami lapar dan sangat lelah," kata seorang wanita pro-oposisi Venezuela.

AS Perintahkan Keluarga Kedubes Tinggalkan Venezuela

Sementara itu, pemerintah menuduh pihak politisi oposisi yang berupaya menghasut dan menimbulkan kekacauan. Namun, pasukan keamanan berhasil mengendalikan situasi.

Meskipun Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, negara itu menderita kekurangan bahan makanan yang cukup parah mulai dari susu hingga tepung, ditambah lagi dengan melonjaknya harga pangan dan ekonomi yang menyusut.

Sedangkan, Presiden Maduro menyalahkan penurunan harga minyak dunia dan "perang ekonomi" yang menyebabkan Venezuela mengalami hal itu. Ia juga menuduh banyak pihak berupaya melakukan kudeta.

"Setiap hari mereka membawa keluar kelompok kekerasan mencari kekerasan di jalan-jalan. Setiap hari juga orang orang menolak mereka dan mengusir mereka," kata Maduro, dalam sebuah pertemuan.

Kritikus mengatakan kekacauan ekonomi Venezuela merupakan konsekuensi dari kebijakan sosialis yang gagal selama 17 tahun terakhir, terutama mengenai harga dan kontrol mata uang.

Pihak oposisi menginginkan referendum sebelum akhir tahun ini. Protes atas kekurangan pangan, pemadaman listrik dan kejahatan terjadi setiap hari, menyebabkan penjarahan makin meningkat.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya