Sadiq Khan: Berat, Puasa di Inggris Tahun Ini 19 Jam

Wali Kota London, Sadiq Khan.
Sumber :
  • REUTERS/Hannah McKay

VIVA.co.id – Wali Kota London Sadiq Khan menceritakan tantangan terberat baginya selama menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Bagi Khan, hal terberat adalah jauh dari kafein. 

Polisi Ganteng Ajak Penggemarnya Hibur Anak Pejuang Kanker

Khan mengaku, biasanya ia selalu meminum kopi ketika menghadiri sebuah rapat. Namun sejak sebelum Ramadan,  ia sudah mencoba berlatih dengan cara mengurangi minum kopi setiap harinya.

"Yang paling saya rindukan selama puasa adalah kafein. Saya banyak sekali menghadiri pertemuan yang membosankan (dulu sebelum saya menjadi wali kota), dan saya butuh kafein untuk bertahan. Jadi tahun ini sebagai persiapan, saya mengurangi minum kopi setiap harinya," kata Khan seperti dilansir dari laman The Guardian, Senin, 6 Juni 2016.

Inilah Alumni Ramadan Terbaik di Mata Allah SWT

Ia menegaskan tidak ingin dinilai atau dipandang orang lain menurut agama yang diyakininya. Saya, kata dia, adalah warga London dan kita semua memiliki banyak identitas. Namun selama masa Ramadan ini, Khan yang belum lama ini terpilih menyadari bahwa saat ini di bulan Ramadan ia bisa melakukan banyak hal.

"Saya sadar ini (Ramadan) adalah sebuah kesempatan besar untuk melakukan banyak hal di masyarakat. Untuk menghapuskan pemikiran dan kecurigaan dalam perbedaan agama," ucapnya.

Cerita Petugas PLN Tetap Bekerja saat Lebaran

Ia bertekad akan memanfaatkan bulan suci ini untuk turun langsung ke masyarakat dan membangun hubungan dengan melakukan buka bersama di kota, gereja dan masjid.

"Cara terbaik agar mengenal sesama umat beragama adalah dengan berbagi pengalaman. Puasa adalah cara yang bagus, karena ketika Anda makan bersama dengan orang lain, mengundang umat agama lain untuk buka bersama, itu menunjukkan hubungan yang baik dan bukannya malah aneh," kata dia.

Bagi warga Inggris, Ramadan tahun ini menjadi sangat berat karena saat ini adalah puncak musim panas yang panjang. “Jadi, warga Inggris akan menghadapi puasa selama 19 jam. Ini menyeramkan, karena bertepatan dengan Ramadan, kita akan menghadapi referendum Uni Eropa. Itu akan melelahkan, dan saya tak bisa minum seteguk air untuk meredakan ketegangan,” ujarnya menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya