14-06-1940: Jerman Duduki Paris dengan Mulus

Pasukan Berkuda Nazi Jerman memasuki ibu kota Prancis, Paris.
Sumber :
  • ww2today.com

VIVA.co.id – Hari ini 76 tahun silam. Ibu kota Prancis dikagetkan dengan suara pengumuman dari Nazi Jerman melalui pengeras suara yang mengatakan kalau mereka berhasil menduduki Paris.

29-Mei-1942: Warga Yahudi Dipaksa Gunakan Bintang Kuning

Mereka pun menetapkan jam malam atau sekitar pukul 20.00 waktu setempat untuk melakukan patroli. Melansir situs History, Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill telah mencoba untuk meyakinkan pemerintah Prancis untuk tetap bertahan, tidak untuk menuntut perdamaian, bahwa Amerika Serikat telah menyatakan bergabung dalam perang dan datang memberi bantuan.

Sementara itu, Perdana Menteri Prancis, Paul Reynaud mengirimkan telegram kepada Presiden AS Franklin Delano Roosevelt untuk meminta bantuan deklarasi perang, atau pun bentuk bantuan lainnya yang memungkinkan.

27-06-1940: 'Mesin Cerdas' Jerman Resmi Beroperasi

Kemudian Roosevelt menjawab bahwa AS siap untuk mengirim bantuan yang diminta Prancis dan secara resmi mempublikasikannya.

Kendati demikian, Menteri Luar Negeri AS, Cordell Hull menentang publikasi tersebut karena ia mengetahui bahwa Hitler dan Sekutu akan menganggap pernyataan publik itu sebagai deklarasi perang dengan AS.

24-05-1943: Dokter Maut Kendalikan Auschwitz

Namun, pada akhirnya Washington membantu dengan cara membekukan aset AS dari kekuatan Axis, Jerman dan Italia. Pada saat tank Jerman merangsek memasuki Paris, dua juta warga Paris telah melarikan diri.

Tak pelak, dalam waktu singkat, Gestapo Jerman berhasil menguasai keadaan dan memasang lambang swastika raksasa di bawah Arc de Triomphe.

Sebelumnya, pada 3 Juni, pesawat tempur V-1 Luftwaffe atau Angkatan Udara Jerman menjatuhkan puluhan bom berukuran 88 milimeter ke ibukota Prancis, Paris.

Dalam peristiwa itu, 254 orang tewas yang sebagian besar dari mereka merupakan warga sipil, termasuk anak-anak. Pengeboman ini bagian dari strategi "gila" Nazi Jerman untuk menghancurkan ekonomi dan militer Prancis.

Tak hanya itu, negeri Adolf Hitler itu juga bertekad mengurangi jumlah populasi negara itu, dan diganti oleh ras Arya, yang diklaim Hitler sebagai ras paling tinggi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya