Tumpas Abu Sayyaf, Malaysia Gabung Indonesia dan Filipina

Ilustrasi/Kelompok Bersenjata Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/news.siteintelgroup.com

VIVA.co.id – Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia, Tan Sri Zulkifeli Mohd Zin, mengatakan akan bekerja sama dengan Militer Filipina dan Indonesia untuk bergabung dalam perburuan gerilyawan Abu Sayyaf yang melarikan diri dari Provinsi Sulu, Mindanao, Filipina Selatan.

Penculikan di Perairan Global Naik Tiga Kali Lipat

Sikap Malaysia ini adalah tindak lanjut dari pengerahan 5.000 tentara Filipina di Sulu, pada Jumat lalu, untuk memburu para militan Abu Sayyaf yang memenggal dua sandera Kanada dalam dua bulan terakhir setelah gagal untuk mendapatkan uang tebusan.

"Kami akan bertindak lebih awal untuk menggagalkan setiap upaya oleh militan Abu Sayyaf yang melarikan diri. Malaysia, Indonesia dan Filipina akan bekerja sama erat," kata Zulkifeli, seperti dikutip dari situs Thestar, Selasa, 28 Juni 2016.

Warganya Dipenggal Abu Sayyaf, Duterte: Musnahkan Mereka

Oleh karena itu, pihaknya telah mengerahkan aset pasukan gabungan yang berasal dari kesatuan Angkatan Udara, Kepolisian Diraja serta Badan Penegakan Maritim Malaysia untuk melakukan operasi bersama.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein, direncanakan bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia dan Filipina untuk segera untuk membahas patroli kerja sama di Laut Sulawesi dan Sulu.

Kemlu Belum Bisa Pulangkan WNI Korban Sandera Abu Sayyaf

Ia mengatakan, Malaysia mengusulkan model patroli dengan meniru apa yang dilakukan di Selat Malaka. (ase)

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf, kerap melakukan penculikan dan perampokan di Filipina Selatan.

Dua Sandera WNI Asal Wakatobi Bebas di Filipina Selatan

Dua WNI di sandera sejak 5 November 2016 di perairan Kertam, Malaysia.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2018