Marak Kasus Penembakan, Dubes AS Angkat Bicara

Polisi berdiri dekat mobil tersangka penembakan di Dallas, Texas, Amerika Serikat.
Sumber :
  • REUTERS/Mike Stone

VIVA.co.id – Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Orish Blake Jr., mengatakan, insiden penembakan polisi di beberapa negara bagian di negaranya sangatlah mengerikan.

Pesan Obama Saat Hadiri Seremonial Korban Penembakan Dallas

Ia memandang saat ini warga AS membutuhkan proses pemulihan hubungan yang lebih baik antara komunitas masyarakat sipil dengan pihak kepolisian.

Berdasarkan informasi yang didapatnya, Presiden Barack Obama akan berkunjung ke Dallas, Texas, pada Selasa besok, untuk bertemu dengan keluarga korban dan berpidato pada pemakaman polisi yang menjadi korban tembak.

Pembunuh Lima Polisi di AS Ternyata Juga Rakit Bom

"Seperti yang Presiden Obama katakan kalau insiden itu sangat mengerikan. Presiden memerintahkan pemasangan bendera setengah tiang untuk menghormati para polisi yang menjadi korban," kata Blake ketika ditemui di Gedung Kedubes AS, Jakarta, Senin, 11 Juli 2016.

Kendati demikian, Dubes Blake menjelaskan AS tetap memiliki tantangan mengenai bagaimana mengatasi kemampuan individu, baik yang akan maupun telah, memiliki senjata api. Hal ini dikarenakan warga AS sangat mudah mendapatkan dan memiliki senjata.

Ini Robot yang Cabut Nyawa Pembunuh 5 Polisi di AS

Di samping itu pula, Dubes Blake mengaku kalau pemerintah AS sudah mengambil langkah serius dalam melarang pemilikan senjata dan meningkatkan kewaspadaan kepada masyarakat.

Oleh karena itu, lanjut Dubes Blake, Presiden Obama bersama Wakil Presiden Joe Baidden mencoba untuk membuat langkah penting dalam menerapkan ketentuan pemeriksaan latar belakang agar orang yang memiliki latar belakang kriminal sulit dalam mendapatkan senjata.

"Saya sangat berharap akan ada perubahan karena warga AS tahu apa akar masalah sebenarnya," tutur Dubes Blake.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya