Aksi Teror Berulang, Intelijen Prancis Tumpul?

Peringatan Bastille Day Berujung Duka
Sumber :
  • REUTERS/Eric Gaillard

VIVA.co.id – Pengamat Hubungan Internasional, Anak Agung Banyu Perwita, mempertanyakan tingkat kemampuan intelijen Prancis dalam mengantisipasi teror. Pasalnya, tragedi yang terjadi di kota Nice dalam perayaan Hari Nasional (Bastille Day) untuk kesekian kalinya terulang.

Dua Gadis Perancis Tewas Ditikam, Pelaku Teriakkan Takbir

"Kelompok teror seperti jeli melihat momen dan situasi. Setelah serangan Paris, bom Brussels dan Istanbul, kini kembali lagi ke Prancis. Artinya, keamanan Eropa sangat rawan. Ke mana early warning system intelijen Prancis dan Eropa?" kata Banyu kepada VIVA.co.id, Jumat, 15 Juli 2016.

Ia juga mengatakan, aksi teror semacam itu seharusnya bisa dicegah, terutama dalam merayakan Hari Nasional (Bastille Day). Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan hingga saat ini tidak ada laporan mengenai adanya warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam insiden teror “truk maut” di Kota Nice, Prancis.

Klub Prancis Pakai Jersey Khusus Kenang Tragedi Bastille Day

Sedikitnya 73 tewas setelah diterjang truk besar di tengah perayaan Hari Nasional Prancis (Bastille Day) di Kota Nice pada Kamis malam waktu setempat (Jumat dini hari WIB).

"Konsulat Jenderal RI di Kota Marseille telah lakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan WNI yang tinggal di Nice. Sampai saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang jadi korban," kata Kemlu RI seperti dalam keterangan resminya, Jumat 15 Juli 2016.

Terungkap, Penyerang Truk Maut Prancis Sempat Selfie
Ilustrasi penusukan.

Aksi Penusukan Brutal Terjadi di Gereja Perancis, 3 Orang Tewas

Penusukan brutal menewaskan wanita lansia dan satu orang pria dengan luka tenggorokan tergorok pisau.

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2020