VIVAnews - Pemerintah Filipina menetapkan hari libur nasional pada pemakaman mantan presiden Corazon "Cory" Aquino, Rabu 5 Agustus 2009. Aquino meninggal pada usia 76 tahun setelah menderita kanker usus besar, Sabtu 1 Agustus 2009.
"Rakyat yang berduka dapat menunjukkan penghargaan, apresiasi, dan terima kasih kepada mantan presiden," kata presiden Gloria Macapagal-Arroyo dalam keputusan presiden No. 1851 seperti dikutip harian Filipina, The Daily Inquirer, edisi Senin, 3 Agustus 2009.
Sebelumnya Arroyo telah menetapkan masa berduka selama sepuluh hari hingga 10 Agustus mendatang. Arroyo juga meminta warga Filipina mengibarkan bendera setengah tiang.
Arroyo sendiri telah memutuskan mempercepat kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) agar dapat tiba tepat waktu untuk menghadiri pemakaman Aquino.Arroyo akan mendarat di Filipina beberapa jam sebelum Aquino dimakamkan di sebelah makam suaminya, Senator Benigno “Ninoy” Aquino Jr. di Taman Pemakaman Manila di Sucat, kota Parañaque.
Arroyo belum dipastikan dapat menghadiri pemakaman Aquino. "Jika pemakaman dilakukan pukul 10 pagi, presiden dan partainya bisa datang melayat," kata juru bicara pemerintah Filipina Eduardo Ermita di Hotel Waldorf Astoria Hotel di New York.
Corazon Aquino saat tampil pada Agustus 2008 (AP Photo)
Ermita mengatakan Arroyo telah membatalkan pertemuan di Chicago, San Francisco, dan Guam. Arroyo akan menggunakan pesawat sewaan dari New York.
Setelah pengisian bahan bakar pesawat di San Francisco, Arroyo akan terbang nonstop ke Manila. Dia akan tiba di ibukota Filipina itu Rabu esok sekitar pukul tiga pagi.