Mahasiswa Indonesia Juara 'Debat ala Sidang PBB' di Belanda

Seorang mahasiswa Indonesia tengah presentasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/KBRI Den Haag

VIVA.co.id – Enam mahasiswa asal Indonesia menorehkan prestasi tertinggi di ajang The European International Model of United Nations (TEIMUN) di Den Haag, Belanda. Keenamnya adalah Arman Raafi Seiff, Anyssa Rizka, Kenneth Nicolas, Luther Lie, dan Alifa Starlika. Mereka berasal dari Universitas Indonesia. Sedangkan, Rayesha Hardono, mengenyam pendidikan di University of Groningen, Belanda.

Mahasiswa Indonesia Terpaksa Tunda Kedatangan ke Australia

Untuk Seiff, ia didapuk menerima penghargaan sebagai "Honorable Mention" pada ajang internasional tersebut. Prestasi tersebut diumumkan panitia pada penutupan acara, Minggu 17 Juli 2016.

Rayesha Hardono, salah satu penerima "The Best Delegate", mengaku senang mendapatkan penghargaan ini karena tidak pernah menyangka.

30 Mahasiswa RI di Nanjing China 'Terkunci' di Dalam Kampus

“Tantangannya berat, materinya menantang serta up to date. Saya sampai harus mempersiapkannya dengan baik,” kata Ray, sapaan akrabnya, melalui keterangan pers Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Senin 18 Juli 2016.

Ia juga mengungkapkan, Model of United Nations (MUN) tahun ini berbeda dengan yang sebelumnya. Karena, pesertanya mayoritas mahasiswa internasional dari berbagai negara.

Mahasiswa Indonesia Rayakan Kebebasan Usai Karantina di Darwin

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, IGA Wesaka Puja, mengaku bangga atas prestasi yang diraih para mahasiwa.

Ia berbagi pengalaman ketika penugasan sebagai seorang diplomat dan menyampaikan pesan agar para mahasiswa ini terus berprestasi untuk mengharumkan nama Indonesia di berbagai forum internasional.

Lima mahasiswa Indonesia berfoto bersama Dubes Wesaka Puja (tengah).

TEIMUN merupakan ajang kompetisi berskala internasional yang diselenggarakan untuk tingkat mahasiswa, dan salah satu tertua yang diselenggarakan di kawasan Eropa.

Tahun ini TEIMUN diselenggarakan pada 11 - 17 Juli 2016 yang diikuti 200 peserta dari 51 negara yang berasal dari lima benua.

Tema penyelenggaraan MUN tahun ini “Pushing Boundaries: Pursuing A New State of Mind”.

Ajang ini melombakan debat dan diskusi dengan menggunakan model pembahasan pada sidang-sidang PBB, khususnya dalam menyelesaikan berbagai kasus resolusi antarbangsa, baik permasalahan bilateral maupun multilateral.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya