Trump Ingin 'Pemeriksaan Ekstrem' bagi Imigran Muslim

Wakil Presiden AS, Mike Pence (kiri), dan Presiden Donald Trump.
Sumber :
  • Reuters/Brendan McDermid

VIVA.co.id – Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan akan memberlakukan "pemeriksaan ekstrem" terhadap para imigran jika dirinya terpilih pada 8 November 2016.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Dalam pidato kampanyenya di Ohio, mengutip situs BBC, Selasa, 16 Agustus 2016, Trump menguraikan rencananya untuk memerangi ekstremis Islam, termasuk penyaringan secara menyeluruh bagi imigran baru yang akan masuk ke negaranya.

"Para calon imigran akan diuji untuk menentukan apakah mereka memiliki nilai-nilai liberal yang dianut Barat seperti LGBT dan toleransi beragama," kata Trump.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Berdasarkan rencana Trump, imigran yang berasal dari negara-negara dengan sejarah teror akan dilarang memasuki AS.

Namun, Trump tak menyebutkan negara tertentu secara spesifik. Hingga kini, taipan New York ini masih menghadapi reaksi dari sejumlah pihak lantaran menyebut Obama dan Hillary Clinton sebagai "pendiri" kelompok ISIS.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Sementara itu, Hillary Clinton mengecam keras rencana Trump menyebutnya sebagai "taktik yang sinis".

"Kebijakan ini tak bisa dianggap serius. Bagaimana mungkin dia bisa menerapkan peraturan, sementara calon wakil presidennya (Mike Pence) menandatangani UU anti-LGBT di Indiana?" kata dia.

Sedangkan, Wakil Presiden AS Joe Biden dalam kampanye pemenangan Hillary Clinton mengatakan bahwa klaim Trump tersebut adalah bukti kalau dirinya sosok berbahaya dan mengancam keselamatan tentara AS di Irak dan Afghanistan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya