Saluran TV Pemerintah Mesir Larang Presenter Gemuk

Seorang presenter televisi Mesir.
Sumber :
  • faithfreedom.org

VIVA.co.id – Siaran tv milik pemerintah Mesir meminta, delapan perempuan yang menjadi presenter mereka untuk menurunkan berat badan. Permintaan ini menuai kemarahan dari kelompok pemerhati hak-hak perempuan.

Ini Upaya Pemprov DKI Tangani Kekerasan pada Perempuan dan Anak

The Egyptian and Television Union (ERTU) memberikan waktu selama satu bulan pada delapan perempuan presenter mereka untuk menurunkan berat badan. Selama itu mereka tak akan diijinkan untuk muncul, hingga penampilan mereka dianggap "sesuai".

Khadija Khattab, salah seorang presenter yang diminta untuk diet, mengatakan kepada koran Al Watan, yang dikutip oleh Independent, 17 Agustus 2016, sikap ERTU memalukan dan berbau skandal. "Apakah jika mereka meminta saya tampil, lalu menghakimi saya karena saya gemuk, apakah itu artinya saya berhak dilarang tampil?" ujarnya bertanya.

Angka Kekerasan Meningkat, Begini Terobosan Keren Komnas Perempuan

Safaa Hegazy, mantan pembaca berita yang kini menjadi Direktur Utama ERTU dan berjanji akan melakukan perombakan besar-besaran, mengaku berjuang agar siaran ERTU bisa bersaing dengan saluran televisi internasional yang mempekerjakan presenter muda. Fatma al-Sharawi, seorang jurnalis di media tersebut mendukung Khattab. Ia mengatakan, kebijakan itu seharusnya bisa diterapkan seluruh televisi lokal.

Sementara itu pengamat media terbagi pada pilihan, mana yang terbaik, apakah melarang atau tetap mempekerjakan. Namun kelompok pendukung kesetaraan hak perempuan marah. Apalagi aturan yang diberlakukan ERTU  itu hanya berlaku bagi perempuan. The Women's Centre for Guidance and Legal Awarenes mengatakan, melarang perempuan dengan alasan berat badan mereka, termasuk melanggar undang-undang, dan termasuk kekerasan terhadap perempuan. Kelompok ini meminta ERTU meminta maaf dan membatalkan keputusan itu.

Pemprov DKI Tambah Jumlah Rumah Aman bagi Perempuan dan Anak

"Menghakimi seseorang atas dasar berat badannya adalah sangat tak sesuai," ujar Eman Beibers, Direktur Asosiasi Pengembangan dan Peningkatan Perempuan yang berbasis di Kairo. "Tak masalah jika ia gemuk atau kurus selama dia tak menggunakan kalimat yang kasar saat siaran, dan tahu cara yang tepat saat berbincang dengan nara sumber," katanya menambahkan. Ia lalu merujuk nama Oprah Winfrey sebagai contoh presenter yang meski gemuk, tetap menjadi terkenal di seluruh dunia.

(mus)

Ilustrasi Stop Kekerasan Terhadap Perempuan. Sumber (gambar) : shutterstock

Kekerasan Pada Perempuan Masih Tinggi, Berbagai Pihak Lakukan Ini

Tingginya kasus kekerasan pada perempuan tidak disertai dengan sumber daya kelembagaan yang memeadai hingga penyelesaian kasus tidak optimal.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2022