- Viva.co.id/Dinia Adrianjara
VIVA.co.id – Kementerian Luar Negeri RI merayakan ulang tahunnya yang ke-71 hari ini, 19 Agustus, dengan melakukan napak tilas perjalanan diplomasi ke kediaman Menteri Luar Negeri RI pertama, Ahmad Soebardjo, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Sehari setelah kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1946, Achmad Soebardjo mengadakan proses rekruitmen sederhana, untuk mencari staf-staf yang akan membantunya menjalankan tugasnya di Departemen Luar Negeri, waktu itu. Dari rekrutmen tersebut, diperoleh 10 orang pemuda yang mendaftar sebagai staf Deplu pertama.
Akhirnya, tepat pada 19 Agustus 1945, Departemen Luar Negeri dibentuk dan berkantor di kediaman Achmad Soebardjo, di Jalan Cikini Raya No.80, Jakarta Pusat.
"Selain sebagai rumah tinggal, kediaman Achmad Soebardjo merupakan tempat yang sejarah bagi Kementerian Luar Negeri dan dalam diplomasi Indonesia. Langkah diplomasi Indonesia berawal dari rumah ini, ketika pada tahun 1945 itu para diplomat pertama berusaha untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara-negara lain," kata Menlu RI, Retno Marsudi di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Agustus 2016.
Selain sebagai Menlu Pertama RI, Achmad Soebardjo juga merupakan salah satu tokoh proklamasi, yang berkontribusi dalam kemerdekaan Indonesia. Ia menjabat sebagai Menlu pada periode pertama tahun 1945 selama empat bulan, kemudian menjabat untuk kedua kalinya pada periode tahun 1951-1952. Ia juga menjadi Duta Besar Indonesia di Republik Federasi Swiss.
"Pada saat itu, Bapak Achmad Soebardjo mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri akan menjadi bidang yang diminati banyak orang. Hal ini terbukti sampai saat ini Kemlu sangat diminati anak muda Indonesia yang ingin menjadi diplomat negara," ujar Menlu Retno.
Oleh karena itu, Menlu Retno berharap kontribusi dan semangat Achmaf Soebardjo memberikan inspirasi bagi generasi penerus Kementerian Luar Negeri untuk melanjutkan diplomasi Indonesia saat ini.
"Kontribusi Achmad Soebardjo serta semangatnya mengajarkan pentingnya sebuah ide sebagai pondasi dan tiang penyangga Republik ini."
(mus)