Warga Hong Kong Terjangkit Virus Zika

Ilustrasi/Virus.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Pemerintah Hong Kong telah mengonfirmasi kasus pertama dari virus Zika di negaranya. Hal ini memicu kekhawatiran dan siaga tinggi terhadap penyebaran virus yang telah mendatangkan malapetaka di Amerika Latin, Karibia dan berbagai negara lainnya.

Virus Zika, Berbahaya Tapi Bisa Dicegah

Seperti dilansir dari situs Channel News Asia, Jumat, 26 Agustus 2016, Pusat Pengendali Perlindungan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Hong Kong, menyatakan langkah-langkah relevan telah diambil untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.

"Pasien yang terkena Zika adalah seorang wanita berusia 38 tahun. Ia mengalami gejala seperti nyeri sendi dan mata merah sejak tanggal 20 Agustus lalu. Kami telah melaporkan kasus ini kepada WHO," kata Leung Ting-hung, Pengawas Kemenkes Hong Kong.

Hati-hati, Pria Vasektomi Bisa Tularkan Virus Zika

Sebelumnya, pada Februari 2016, seorang pria asal China yang terbang ke Hong Kong juga sempat didiagnosa menderita Zika. Namun, para petugas kesehatan meyakini bahwa Zika tak akan menyebar dalam kurun waktu singkat.

Zika pada mulanya terdeteksi di Brasil sekitar satu tahun lalu dan tersebar di beberapa negara di Benua Amerika.

Mikrosefalus Tidak Selalu Disebabkan Virus Zika

Virus ini menimbulkan risiko bagi wanita hamil karena diduga menyebabkan cacat lahir sang bayi. Hal ini dikaitkan dengan lebih dari 1.800 kasus mikrosefali di Brasil. (ase)

Nyamuk Aedes aegypti di laboratorium Oxitec di Campinas, Brasil, 2 Februari 2016.

Thailand Umumkan Kelahiran Bayi Mikrosephalus karena Zika

Ini menjadi kasus mikrosephalus pertama di Asia Tenggara.

img_title
VIVA.co.id
30 September 2016