Dikabarkan Meninggal, Mahasiswa AS Ternyata Diculik Korut

David Sneddon dinyatakan hilang sejak 2004.
Sumber :
  • HELPFINDDAVID.COM

VIVA.co.id – Seorang mahasiswa asal Amerika Serikat bernama David Louis Sneddon (32), yang dikabarkan meninggal dunia di China pada 2004, ternyata masih hidup dan kini tinggal di Korea Utara.

Anak 8 Tahun Tewas Akibat Penembakan di Mal Alabama AS

Ada dugaan ia diculik untuk dipekerjakan sebagai guru pribadi anak pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Sneddon, lulusan Universitas Brigham Young, kala itu berusia 24 tahun saat dinyatakan "hilang" di Provinsi Yunvan, dengan dugaan tewas saat mendaki gunung.

Amerika Serikat Sita 13 Ton Rambut Impor dari Xinjiang

Namun, pada kenyataannya, menurut Choi Sung-yong, Kepala Serikat Keluarga Korban Penculikan Korea Selatan, Sneddon diculik untuk dijadikan sebagai guru Bahasa Inggris bagi pewaris Korea Utara itu.

Menurut situs Daily Mail, Jumat, 2 September 2016, saat ini, Sneddon diketahui tinggal di ibu kota Korea Utara, Pyongyang, dan ia telah memiliki istri dan dua orang anak.

Update Corona di Dunia: 10,1 Juta Orang Terpapar, 502.998 Meninggal

Sontak, berita ini sangat mengejutkan kedua orangtua Sneddon, Roy dan Kathleen, yang sejak dari awal telah meragukan berita bahwa anaknya telah tewas.

Kecurigaan mereka sebagian besar didasarkan fakta bahwa jasad Sneddon tidak pernah ditemukan.

Ia diyakini meninggal dunia di Tiger Leaping George, sebuah ngarai di Sungai Yunnan Jinsha, sangat populer bagi wisatawan.

Sneddon dilaporkan hilang pada 26 Agustus 2004, setelah tak kunjung muncul di Bandara Seoul, Korea Selatan, untuk bertemu kakaknya.

Pencarian berbuah hasil

"Selama ini kami yakin bahwa ia masih hidup. Jadi, selama dia hilang kami tetap berjuang untuk mencarinya," kata Kathleen Sneddon, sang kakak.

Setelah melakukan beberapa pencarian melalui media sosial, bahkan membagi-bagikan poster dan selebaran di Yunnan, akhirnya keluarga Sneddon menemui titik terang.

Mereka dihubungi seorang pria yang mengaku mengetahui keberadaan Sneddon.

"Kami menerima telepon dari seseorang warga negara AS yang tinggal dekat Seoul. Ia mengatakan bahwa istrinya seorang pembelot, sehingga mereka sering bertemu dengan komunitas orang yang meninggalkan Korut. Ia mengatakan telah mengenal seseorang yang sesuai dengan sosok David Sneddon. Anak saya bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di Pyongyang," tutur Roy.

Marco Rubio, mundur dari bursa kandidat calon Presiden AS.

Senator Florida, Marco Rubio (Reuters).

Atas kabar gembira inilah, kedua orangtua Sneddon lalu mengupayakan berbagai cara, salah satunya adalah meminta bantuan Kongres AS untuk mendesak tindakan dan mencari tahu apa yang terjadi pada anak mereka.

Resolusi tersebut kemudian didukung oleh Senator Florida yang juga mantan calon Presiden AS, Marco Rubio. Saat ini, pihak Kementerian Luar Negeri AS tengah menggalang suara dari politisi lainnya untuk memulangkan Sneddon.

Orangtua Sneddon meyakini bahwa anaknya telah menjadi sasaran lantaran kefasihannya dalam berbahasa Korea, dan sering melakukan beberapa misi di Korea Selatan.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya