VIVA.co.id – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi di Kementerian Dalam Negeri Rusia, Dmitry Zakharchenko, secara resmi ditahan karena terbukti menerima suap senilai lebih dari US$120 juta atau setara Rp1,6 triliun.
Penangkapan ini bermula, ketika Sabtu lalu, pihak berwenang menggeledah sebuah apartemen di Moskow dan menemukan uang kertas dalam nominal yang sangat besar.
Salah satu sumber, seperti dikutip situs Telegraph, Selasa, 13 September 2016, menyatakan jumlah barang bukti yang disita dari apartemen Zakharchenko belum diketahui secara pasti.
Menanggapi hal ini, pihak Kremlin mengatakan akan menindak tegas dan menuntaskan kasus tersebut.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin telah diberitahu mengenai kasus ini dan menegaskan bahwa pihak berwenang akan bersikap keras terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang semakin merajalela.
"Perang melawan korupsi adalah suatu proses yang sangat kompleks dan sulit. Tapi kami akan tidak akan menyerah dan terus menindak kasus ini," kata Peskov.
Kasus korupsi lainnya yang juga menjerat pejabat tinggi Rusia pernah terjadi beberapa waktu lalu. Salah satunya pejabat dari Komite Investigasi atau Investigative Committee (setara Biro Investigasi Federal/FBI di Amerika Serikat), yang ditahan pada Juli 2016 lantaran dicurigai menerima suap dari seorang bos mafia untuk menutupi kasus kriminalnya.
Sumber AS Sebut China Bakal Bantu Militer Rusia dalam Perang Ukraina
Seorang pejabat AS mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi China telah menyatakan kesediaan untuk memberikan bantuan militer dan keuangan kepada Rusia.
