Uni Eropa Ciptakan Rencana Pembangunan Rendah Karbon

Uni Eropa mendukung upaya Indonesia untuk kurangi emisi gas.
Sumber :
  • Viva.co.id/Dinia Adrianjara

VIVA.co.id –  Isu perubahan iklim telah menjadi hal penting antara Uni Eropa dengan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Terkait hal ini, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guèrend mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan hutan yang cukup luas memiliki peranan penting dalam menunjang stabilitas dunia.

Mengerikan, Lapisan Es Saat Ini Mencair Lebih Cepat dari yang Diduga

Sebagai emiten gas rumah kaca tertinggi di dunia, Indonesia telah menegaskan komitmennya dalam menangani penyebab perubahan iklim pada konferensi iklim Paris (COP21) beberapa waktu lalu. Indonesia berjanji untuk mengurangi emisi gas sebesar 29% pada tahun 2030 dan 41% dengan bantuan internasional.

"Uni Eropa berkomitmen penuh dalam mengimplementasikan Perjanjian Paris. Oleh karena itu kami mendorong setiap negara anggota G20 untuk melakukan hal yang sama. Kami juga berharap bahwa tantangan perubahan iklim ini dapat ditangani secara serius oleh rekan anggota G20, termasuk Indonesia," kata Dubes Guèrend di Gedung IFI Jakarta, Selasa, 13 September 2016.

RI Wajib Genjot Upaya Mitigasi Perubahan Iklim, Bambang Brodjonegoro Beberkan Alasannya

Untuk mendukung Indonesia, Uni Eropa melalui sebuah program respon perubahan iklim telah menciptakan rencana pembangunan yang rendah karbon. Hal ini termasuk dukungan dalam pengembangan kebijakan perubahan iklim, legalisasi serta praktik institusi dalam perencanaan rendah emisi.

"Kami berkomitmen untuk berbagi pengalaman dan kami mendukung Indonesia dalam upaya-upayanya. Sejalan dengan hal tersebut, proses ratifikasi Perjanjian Paris juga sedang berlangsung di Uni Eropa dan akan diselesaikan sesegera mungkin," ujar Guèrend.

Kaleidoskop 2023: Harga Bahan Pokok Melejit Bikin Daya Beli Rakyat Terjepit

(mus)

Pos bawah laut Vanuatu

5 Negara yang Diramalkan Hilang dari Peta, Ada Tetangga Indonesia

Ancaman perubahan iklim semakin meningkat. Tidak hanya menyebabkan cuaca ekstrem, tetapi juga meningkatkan risiko tenggelamnya pulau-pulau. Berikut negara bakal hilang

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024