Polisi Filipina: Negara Kita sedang Perang Lawan Narkoba

Kepala Polisi Nasional Filipina, Ronald Dela Rosa.
Sumber :
  • REUTERS/Romeo Ranoco

VIVA.co.id – Kepala Kepolisian Nasional Filipina, Ronald 'Bato' Dela Rosa, mengatakan saat ini negaranya sedang dalam peperangan besar melawan narkoba. Hal itu disampaikannya saat berpidato di depan seluruh jajaran kepolisian di wilayah Luzon, Filipina.

Hadiah Kapolda Metro ke Anggota yang Berangus Narkoba saat COVID-19

"Saya harus mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan yang sedang kami lakukan. Kami sedang berperang," kata Dela Rosa, seperti dilansir situs Reuters, Selasa, 4 Oktober 2016.

Ia mengatakan, hal ini harus dia lakukan untuk membakar semangat anggotanya. Selain itu, Bato juga menyebut hal ini dilakukan untuk memberitahu seluruh anggota Kepolisian Filipina soal situasi yang terjadi di negara mereka.

Sepanjang 2019, BNN Gasak Harta Bandar Narkoba Senilai Rp184 Miliar

Bulan lalu, dia sempat membuat heboh dengan mendorong pengguna obat bius dan narkoba untuk membunuh bandar narkoba yang telah menjadi kaya dari mengeksploitasi orang-orang miskin.

"Kalian tahu siapa bandara narkoba di sini? Pergi ke rumah mereka, tuangkan bensin, kemudian bakar. Tunjukkan bahwa Anda marah pada mereka," katanya, saat itu.

Lampung di Peringkat 10 Darurat Narkotika

Sebelumnya, Senator Freancis "Kiko" Pangilinan meragukan Presiden Rodrigo Roa Duterte akan memenuhi batas waktu tersebut.

Kiko bercermin pada kegagalan Duterte mengatasi masalah selama menjabat sebagai Wali kota Davao, sebuah posisi yang didudukinya lebih dari dua dekade.

"Jika kampanye anti obat-obatan terlarang di Davao tidak berhasil menekan dan menghilangkan obat bius serta pecandu dibawah kepemimpinan Presiden Duterte sebagai walikota selama 24 tahun, apa yang membuat kita berpikir bahwa kampanye nasional melawan obat-obatan terlarang akan berhasil dalam enam bulan (diperpanjang untuk enam bulan lagi)?" tulis Pangilinan, dalam akun media sosialnya.

Menurutnya, apabila kebijakan kepalan tinju melawan narkoba tidak berhasil menghilangkan ancaman narkoba di area yang lebih kecil (satu kota) selama jangka waktu yang lama (24 tahun).

Lalu, kata dia, mengapa itu akan berhasil di daerah yang lebih besar (seluruh negara lebih 100 kota dan lebih dari 1.000 kota) dalam waktu yang lebih singkat (3-12 bulan).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya