Bawah Masjid Al-Aqsa Digali, Liga Arab Kecam PM Israel

Bentrok Polisi Israel dengan warga Palestina di Masjid Al-Aqsa.
Sumber :
  • REUTERS/Ammar Awad

VIVA.co.id – Liga Arab mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang secara pribadi menyetujui penggalian bawah tanah Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.

Presiden Israel: Yahudi dan Muslim Ditakdirkan Hidup Bersama

PM Netanyahu berjanji untuk terlibat dalam pemindahan tanah dari dasar masjid bersejarah itu pada pekan ini, serta menyerukan Komunitas Yahudi untuk bergabung dengannya.

"Seruan Netanyahu atas penggalian di Masjid Al-Aqsa memperlihatkan percepatan skema sistematis Israel dan akan mengancam runtuhnya masjid tersebut," kata Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab, Abu Ali, seperti dikutip situs Anadolu Agency, Selasa, 25 Oktober 2016.

Israel Larang Pejabat Palestina Masuk ke Masjid Al Aqsa

Selain itu, pernyataan Netanyahu juga dikeluarkan di tengah penyerbuan oleh Otoritas Purbakala Israel (Israel Antiquities Authority/IAA) di Bab al-Rahma, sebuah pemakaman kuno bagi umat Islam dekat Masjid Al-Aqsa, dan menghancurkan kuburan di dalamnya.

"Keputusan Netanyahu dan apa yang dilakukan IAA adalah reaksi terhadap keputusan UNESCO yang menetapkan komplek Masjid Al-Aqsa sebagai warisan budaya Palestina, serta situs suci umat Islam yang didedikasikan untuk ibadah," ungkap Ali.

Erdogan dan Gelar Salahuddin Baru, Misi Bebaskan Al-Aqsa dari Israel

Sebelumnya, pada 18 Oktober 2016, Dewan Eksekutif UNESCO secara resmi mengadopsi sebuah resolusi yang menyangkal koneksi Yahudi untuk Kompleks Masjid Al-Aqsa. Resolusi tersebut menyerukan kepada Israel, sebagai ‘penguasa pendudukan’, untuk mengembalikan situs tersebut.

"Israel sengaja 'meledakkan' situasi dan memicu perang agama di wilayah tersebut. Ini akan memicu terorisme, ekstrimisme dan mengancam perdamaian dunia," paparnya.

Terkait hal itu, Abu Ali meminta UNESCO untuk mendesak Israel dan organisasi internasional yang bersangkutan, terutama Dewan Keamanan PBB, agar menerapkan resolusi serta menghentikan agresi bangsa Yahudi itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya