Potensi Besar Pakistan Tenggelam Karena Masalah Internal

Tentara Pakistan berjaga di perbatasan.
Sumber :
  • REUTERS/Fayaz Aziz

VIVA.co.id – Pakistan dalam beberapa tahun terakhir masih diwarnai dengan serangkaian konflik dan aksi terorisme. Salah satu eskalasi konflik yang belakangan masih memanas adalah konflik dengan India terkait dengan wilayah Kashmir.

Tentara Amerika Hengkang, 80 Tahanan Perang Taliban Dibebaskan

Terkait hal ini, Lesley-Anne Leighton dari Organisasi Amal Shahbaz Bhatti Memorial Trust menilai Pakistan pada dasarnya adalah sebuah bangsa yang memiliki potensi besar yang kaya. Negara ini juga masih bisa dikembangkan bagi kemakmuran warganya. Namun beragam masalah internal yang tak pernah usai menjadi hambatan.

"Belakangan ini Pakistan masih menghadapi terpaan bencana alam, perpindahan penduduk, terorisme dan ketidakstabilan politik. Hal ini cukup menghambat perdamaian di dalam negara. Namun pemerintah terus mengupayakan progres yang lebih baik," kata Leighton dalam Forum Perdamaian Dunia di Jakarta Pusat, Rabu 2 November 2016.

Amerika Tarik Pasukan, Afghanistan Bebaskan 400 Tahanan Taliban

Menurutnya, beberapa langkah yang bisa dipupuk untuk memecahkan masalah ini adalah pendidikan, melek huruf, kesehatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, akses terhadap keadilan, dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

"Harmoni antar agama juga perlu dipupuk untuk memecahkan masalah ini. Tapi kami melihat pemerintah dan militer Pakistan saat ini berkomitmen untuk memberantas ekstrimisme dan terorisme," ujarnya.

ISIS Menggila, Penjara Afganistan Diserang Ribuan Tahanan Kabur 

Dalam kaitan ini, lanjutnya, dorongan besar dan harapan dari masyarakat juga turut berperan dalam menyumbang kestabilan negara.

"Kami selaku badan amal juga bekerja tanpa lelah untuk memulihkan struktur ekonomi dan sosial masyarakat setempat," tegasnya.

Yasmeena Ali

Yasmeena Ali Bintang Porno Afghanistan, Buka Suara Soal Taliban

Yasmeena Ali merupakan seorang gadis kecil yang sedang berada di jalan menyaksikan kekerasan yang dilakukan Taliban di Kabul, Afghanistan pada 1990-an.

img_title
VIVA.co.id
24 Januari 2022