Jumlah Pemilih Pemilu AS Meningkat Pesat

Sejumlah warga AS rela mengantre untuk memberika suara mereka.
Sumber :
  • Reuters/Alvin Baez

VIVA.co.id – Ketatnya persaingan angka yang terus kejar mengejar antara membuat pemilihan Presiden AS tahun ini begitu penuh gairah. Kegairahan itu terlihat dari antusiasme warga AS yang membanjir tempat-tempat pemungutan suara. Beberapa jam setelah dibuka pada Selasa, 8 November 2016, jam enam pagi waktu setempat, dilaporkan oleh VOA, rakyat Amerika terlihat memadati tempat pemungutan suara dan menimbulkan antrian panjang. 

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Bahkan menurut VOA, di beberapa tempat, pemilih terpaksa mengantre antara satu setengah hingga dua jam untuk memberikan suara mereka. Terlihat polisi dan tim pemantau pemilu di sekitar lokasi. Meski ada sejumlah laporan terjadinya intimidasi di Texas hingga Pennsylvania, namun secara keseluruhan proses bisa dibilang lancar.

Seorang wanita berusia 70 tahun, Joan yang diwawancarai VOA di lokasi pemilihan sekolah dasar Magnum Magnet New York, mengaku kaget melihat antusiasme warga.  “Baru sekali ini saya melihat orang dari berbagai kalangan dan kelompok usia berbondong-bondong datang ke TPS. Bukankah ini sangat luar biasa? Saya sendiri tak sabar ingin menyampaikan suara setelah mengikuti kampanye lebih dari setahun ini,” ujarnya.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Hal senada disampaikan Jeff Grimwood yang datang ke TPS yang sama sejak jam 7 pagi.  “Saya rasa kampanye yang berlangsung sangat sengit membuat banyak warga yang biasanya apolitis akhirnya jadi datang ke TPS dan rela antri berjam-jam untuk memberikan suara mereka. Saya kira ketika akhirnya mereka datang, mereka sudah punya pilihan yang sangat jelas,” ujar Grimwood.

Besarnya jumlah pemilih membuat Ketua Tim Kampanye Partai Demokrat John Podesta yakin akan memenangkan pemilu. Diwawancarai VOA di Jacob Javits Convention Center, tempat berlangsungnya “malam pemilu” kubu Partai Demokrat, Podesta mengatakan, “Kami merasa sangat percaya diri, apalagi selama tiga hari terakhir ini kami berhasil melakukan kontak dengan lebih dari 21 juta pemilih. Kami juga mengakhiri kampanye dengan cara yang sangat luar biasa, yang dihadiri oleh Presiden Obama dan Ibu Negara Michelle Obama, juga selebriti seperti Jon Bon Jovi dan Bruce Springsteen di Philadelphia, dan Lady Gaga di North Carolian," ujar Podesta. 

Donald Trump Siap Luncurkan TRUTH Social, Platform Medsos Tandingan

"Saya kira Clinton telah menyampaikan semua yang ingin disampaikannya dan kami menyelesaikan kampanye presiden ini dengan sangat indah dan memberi pesan yang sangat kuat. Saya kira kita berhasil melakukan hal-hal yang lebih baik dibanding yang dicapai Presiden Obama tahun 2008,” ujarnya menambahkan.

Tim Hillary Clinton sangat percaya diri akan meraih kemenangan. Sebagian besar jajak pendapat terakhir memperlihatkan hasil kemenangan buat Clinton. Namun Trump mengaku tak akan menerima hasil pemilu jika Clinton menang. "Saya akan membuat jantungnya terus berdetak kencang," begitu ucapan yang disampaikan Trump pada saat Debat Kandidat Ketiga, 10 oktober 2016.

Mantan Presiden AS Donald Trump

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Mantan Presiden AS Donald Trump dan dua anaknya dipanggil pengadilan karena diduga memperoleh keringanan pajak dan pinjaman melalui penilaian aset yang curang

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2022