Jika Trump Dukung Israel, Indonesia Tetap Bela Palestina

Palestina.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Pada masa kampanye beberapa waktu lalu, Presiden Amerika terpilih Donald Trump mengatakan akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tak terpisahkan.

Aksi Doa untuk Gaza, HNW: Israel Pernah Kalahkan 3 Negara tapi Tak Bisa Kalahkan Pejuang Palestina

Trump mengaku sepakat dengan PM Israel Benjamin Netanyahu bahwa perdamaian di Timur Tengah hanya bisa dicapai apabila Palestina bersedia meninggalkan kebencian dan kekerasan, serta bersedia menerima Israel sebagai Negara Yahudi.

Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS ke-45 tentu akan berpengaruh terhadap rencana tersebut. Menanggapi hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengungkapkan bahwa Indonesia akan tetap mendukung kemerdekaan Palestina, apapun yang terjadi.

4 Negara Eropa Ini Bersumpah Siap Akui Palestina sebagai Negara Merdeka, Ini Alasannya

"Posisi AS terhadap Palestina tidak akan mempengaruhi dukungan Indonesia terhadap upaya kemerdekaan Palestina. Kita selalu berada di garda depan, baik itu dalam tingkat bilateral maupun forum multilateral," kata Arrmanatha kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 10 November 2016.

Selain itu, kampanye Trump yang selama ini mengatakan akan melarang warga Muslim masuk ke Amerika Serikat juga dianggap hanyalah sebuah retorika kampanye, dan belum diketahui secara detail perkembangannya.

Menlu Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina

"Dari awal kita ikuti proses dan belum dengar kebijakan yang detail. Mereka sebagai negara yang punya pengaruh besar di dunia pasti menyadari bahwa langkahnya akan berdampak secara global. Itu akan jadi pertimbangan mereka," ujar Arrmanatha.

Pemerintah Indonesia pun meyakini, toleransi dan demokrasi yang selama ini telah diterapkan di Amerika akan terus dipertahankan ke pemerintahan baru Donald Trump.

"Kami yakin AS akan meneruskan sikapnya sebagai negara demokrasi yang menghargai toleransi, pluralisme dan prinsip demokrasi," ujar Armanatha. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya