Suriah Bersedia Jadi Sekutu AS, Tapi Ada Syaratnya

Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Sumber :
  • REUTERS/SANA

VIVA.co.id – Presiden Suriah Bashar Al-Assad mengatakan, Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump bisa menjadi sekutu apabila memenuhi janji memberantas kelompok teroris Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).

Polisi Tepis Klaim ISIS Dalangi Kerusuhan di Tahanan Brimob

Sebab, saat ini AS memimpin pasukan koalisi internasional melalui serangan udara terhadap pejuang ISIS di Suriah dan Irak. Meski begitu, Assad tidak yakin miliarder AS itu mampu menepati janji dan meningkatkan perang melawan ISIS.

"Kami belum tahu apa yang akan dia lakukan. Tapi jika mau melawan teroris tentu kita harus menjadi sekutu. Amerika harus bergabung bersama dengan Rusia, Iran dan banyak negara lainnya," kata Assad, seperti dikutip situs Independent, Rabu, 16 November 2016.

Rusia Kutuk Agresi Militer AS dan Sekutu ke Suriah

Ketika ditanya soal kampanye Trump yang mengatakan AS akan lebih fokus menumpas ISIS, Assad tetap akan menyambut baik langkah 'mulia' taipan New York tersebut.

"Pernyataan dia cukup menjanjikan. Tapi kembali lagi, apakah dia bisa melakukannya? Bagaimana dengan kekuatan tandingan dalam pemerintahan atau media yang melawannya? Bagaimana dia bisa menghadapinya," ujarnya, mempertanyakan.

RI Kecam Serangan Senjata AS dan Sekutu ke Suriah 

Oleh karena itu, ia masih meragukan dan bersikap hati-hati dalam mencermati janji Trump. Terlebih, lanjut Assad, Trump tidak memiliki pengalaman politik sama sekali. "Kami berharap ucapan dan tindakannya sejalan," papar dia.

Presiden AS, Donald Trump sedang berbicara melalui telepon.

Turki Gencatan Senjata Permanen di Suriah, Trump Akhirnya Cabut Sanksi

Turki sepakat menghentikan pertempuran di Suriah

img_title
VIVA.co.id
24 Oktober 2019